Semarang, UP Radio – Satpol PP Kota Semarang bakal menertibkan lapak penjualan hewan qurban di Jalan Trangkil, Sukorejo, Gunungpati. Hal ini karena semua sapinya terpapar penyakit mulut Dan kuku (PMK).
Hal itu ditegaskan Kepala Satpol PP Kota Semarang saat sidak penjualan hewan qurban di wilayah itu, pada Kamis (30/6).
Ada tiga lokasi penjualan hewan qurban yang di sidak. Pertama, Lapak Milik Agus, kedua, Lapak “berkah ibunda” Dan lapak Milik Haji Sodikun.
Dalam pengecekan ini dia didampingi Kepala Satpol PP Jawa Tengah Budi Santoso, Dinas Pertanian Kota Semarang Dan Dinas Perdagangan Kota Semarang.
Saat mengecek kondisi sapi Milik Agus Riyanto, Petugas mendapati Dua sapi dalam Gejala PMK karena mengeluarkan air liur dari mulut. Setelah dicek kedua sapi itu terpapar PMK dalam batas wajar.
Petugas kemudian mengecek sekitar 15 sapi Milik Sodikun. Semuanya dalam kondisi Sehat. Terakhir, petugas gabungan menyambangi lapak “Berkah Ibunda”. Sebelum pengecekan, petugas mendapati empat sapi dalam kondisi lumpuh Dan tidak bisa berdiri. Kaki empat sapi itu pun terdapat luka. Keempatnya juga mengeluarkan air liur.
Petugas kemudian mengecek kondisi Kesehatan sapi itu. Alhasil keempatnya terpapar PMK. “Ini empat sapinya terpapar PMK ndan,” Kata dokter hewan Dinas Pertanian Kota Semarang Mirawan Devi kepada Fajar.
Fajar Purwoto kemudian mengundang pengelola lapak itu yang mengaku bernama Hartono. Hartono mengakui empat sapinya terpapar PMK
“Iya terpapar PMK Semua. Surat keterangan Kesehatan hewan ketinggalan di rumah,” Kata Hartono.
Fajar Purwoto kemudian menegur Hartono agar memisahkan sapi yang sakit dengan yang Sehat. “Ini sapimu Semua harus dikembalikan ke daerah Asal biar engga mewabah di Kota Semarang. Kalau engga dipindahkan, lapakmu Saya robohkan!,” Tegas Fajar
“Jangan keras keras to pak tindakannya. Kita kan buka usaha,” Kata Hartono.
“Semua harus sesuai aturan. Gak ada toleransi. Kalau hari ini tidak kamu pindahkan, besok Jumat pagi jam 09.00 wib lapakmu Saya robohkan. Ini PMK sapimu sudah parah,” Kata Fajar.
Hartono pun hanya bisa pasrah mendengar hal itu. Ditemui usai sidak, Hartono mengatakan sapi itu dari dalam Dan luar Kota. “Sebenarnya sebelum Saya ambil, sapinya sudah diperiksa Kesehatan Dan disuntik,” Jelasnya.
Ia menuturkan sapinya terpapar PMK sudah sejak 7 hari lalu. Dia berjanji akan memindahkan sapi yang sakit ke tempat isolasi.
Sementara Fajar Purwoto menegaskan bakal merobohkan lapak itu karena pemilik ketahuan menjual sapi yang terpapar PMK parah. “Saya pastikan besok Jumat (1/7) lapak itu Saya robohkan,” Ujar Fajar
Tindakan tegas ini kata dia, agar hewan qurban lain disekitarnya tak terpapar PMK. “Kalau sekitarnya juga kena kena kan kasihan pedagang yang lain,” Ucapnya
Selain itu jika tak dirobohkan, lanjutnya, Sama saja pedagang itu menyepelekan aturan yang ada. “Kalau menyepelekan aturan, kasihan Pak Gubernur Dan Walikota Semarang yang sudah bikin aturan. Nanti beliau beliau dianggap Warga tidak serius tangani PMK,” Kata Fajar. (ksm)