Semarang, UP Radio – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengirimkan satu unit pompa untuk mengatasi genangan air di Kawasan PT Lamicitra. Genangan air sekitar 40 sentimeter di lokasi yang berada di wilayah Pelabuhan Tanjung Emas, mulai terjadi sejak Senin (20/6) akibat hujan deras. Sementara, pasang air laut pun ternyata masih tinggi hingga Rabu (22/6). Air tidak bisa mengalir dan menggenang selama tiga hari di sana.
Kepala DPU Kota Semarang, Sih Rianung, mengatakan, pihaknya dihubungi GM Kawasan Industri Lamicitra Yeru Salimianto untuk peminjaman pompa penyedot air guna mengatasi genangan di wilayah tersebut.
Ditambahkannya, genangan air di Kawasan PT Lamicitra tidak mengalami surut, bahkan diketahui air dari laut juga beberapa kali melimpas ke dalam kawasan industri tersebut saat terjadi gelombang tinggi.
”Kami kirimkan satu unit pompa air Alkon dengan kapasitas 300 liter/detik, untuk membantu pompa-pompa yang telah ada di sana milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana,” ujar dia, Rabu (22/6).
Sementara itu, Sih Rianung menambahkan, pihaknya sempat menyangka kalau genangan air yang ada di sana berasal dari jebolnya tanggul di Kawasan PT Lamicitra.
Mengingat sebelumnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana telah melakukan perbaikan tanggul yang ditutup sementara dengan karung pasir. Namun kemudian diketahui kalau ternyata tanggul tidak sampai jebol lagi, walaupun memang ada beberapa titik yang merembes airnya.
”Pompa yang dikirimkan, tadi telah melakukan penyedotan di genangan air yang ada di kawasan PT Lamicitra sejak sekitar pukul 13.00,” terang dia.
Sementara itu, karyawan pabrik di kawasan industri PT Lamicitra, Suryono, mengungkapkan, seluruh kendaraan milik pegawai pabrik tidak bisa masuk ke kawasan industri. Berdasarkan pantauan Suara Merdeka di lapangan, banyak sepeda motor terlihat terparkir berderet-deret di pinggir jalan keluar Pelabuhan Tanjung Emas.
”Air masih menggenang setinggi lutut sejak Senin (20/6), menyulitkan kami yang membawa sepeda motor. Daripada diparkir di dalam dan tergenang, justru dapat merusak onderdil maka kendaraan diparkir di luar kawasan industri yang tidak sampai terkena genangan,” papar dia.
Bahkan, lanjut Suryono, masih ada sepeda motor milik karyawan pabrik yang belum bisa dibawa keluar lantaran kembali terjadi genangan yang tinggi pada Senin (20/6). Sebelumnya pada 23-24 Mei 2022 lalu, kawasan PT Lamicitra dikepung air rob. Saat itu tinggi air mencapai dada orang dewasa.
”Bedanya, kalau dulu genangan terjadi akibat tanggul jebol yang membuat air laut melimpas ke dalam kawasan industri. Kalau yang sekarang, disebabkan karena derasnya air hujan yang tidak bisa mengalir, ditambah adanya rob dan pasang air laut yang masih tinggi,” ungkap dia. (ksm)