Semarang, UP Radio – Setelah sempat berhenti beroperasi selama kurang lebih 21 jam akibat banjir air rob di Pelabuhan Tanjung Emas, TPK Semarang kembali melakukan aktivitas bongkar muat peti kemas. Aktivitas pelayanan bongkar muat dimulai tepat pukul 11:00 WIB pada Selasa (24/5/2022) dengan kegiatan bongkar muat kapal MV. SITC Shekou yang akan bertolak menuju Terminal Petikemas Surabaya, Pelabuhan Tanjung Perak.
General Manager TPK Semarang, I Nyoman Sudhiarta mengatakan, pihaknya memulai operasional terminal setelah melakukan serangkaian persiapan terminal. Salah satunya memastikan sambungan daya untuk alat bongkar muat peti kemas aman untuk aliran listrik.
Pihaknya juga menyebut peti kemas yang sempat terdampak oleh air pasang sudah ditempatkan di area yang aman.
“Operasional TPK Semarang sudah berjalan, kondisi dermaga dan lapangan penumpukan relatif kering, kami sudah bisa melayani kegiatan bongkar muat, ada 3 kapal yang sudah di dermaga yakni MV. SITC Shekou, MV. Uni Premiere dan MV. Intan Daya 8,” tandasnya.
Sementara upaya perbaikan tanggul yang jebol juga telah dilakukan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 3 Tanjung Emas, Semarang.
Pelindo menyiapkan 3600 sand bag atau karung pasir untuk membantu memperbaiki tanggul jebol milik PT Lamicitra yang berada di area Pelabuhan Tanjung Emas. Langkah inisiatif ini dilakukan agar banjir rob di area pelabuhan tidak semakin meluas.
General Manager Pelabuhan Tanjung Emas, Hardianto mengatakan, selain menyiagakan sedikitnya 32 unit mesin pompa air dengan kapasitas hingga 800 lt/detik yang tersebar di sejumlah titik-titik rawan banjir rob, pihaknya kini juga turut mendukung perbaikan tanggul milik PT Lamicitra yang jebol dengan menyiapkan sand bag.
“Nantinya ribuan karung sand bag tersebut akan digunakan untuk menutup sementara tanggul jebol di sisi luar pelabuhan agar air rob tidak kembali masuk ke wilayah pelabuhan,” katanya.
Pelindo Tanjung Emas Semarang, lanjutnya, juga terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Setempat dan PT Lamicitra sebagai pemilik wilayah untuk teknis pemasangan tanggul sand bag tersebut.
“Langkah cepat harus kita lakukan agar dampak dari banjir rob ini tidak meluas,” ujar Hardianto.
Hardianto menambahkan, sejumlah upaya dalam penanganan dan pencegahan banjir rob di area Pelabuhan telah pihaknya lakukan, mulai dari peninggian dan penguatan dermaga, Leveling Container Yard dan penambahan pompa air.
Adapun upaya jangka panjang Pelindo dalam mengantisipasi banjir rob kedepannya antara lain dengan membuat saluran-saluran air baru, melakukan peninggian jalan, serta peninggian dan penguatan area dermaga. (hrs)