Semarang, UP Radio – Sektor usaha pasar modal di Jawa Tengah terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya literasi yang dilakukan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan OJK di Jawa Tengah.
“Saat ini data jumlah investor jawa tengah telah mencapai angka 95.244 investor yang tercatat sebagai pengguna kartu Single Investor Identification (SID) dan berada di posisi 4 teratas setelah propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur,” ungkap Kepala Unit Pemeriksaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Fitriyanto di Semarang (24/4).
Dari data jumlah investor Jawa Tengah ini didominasi oleh pegawai swasata mencapai 55,52 persen, pelajar/mahasiswa (18,08 persen), pengusaha (10,37 persen), pegawai negeri (6,02 persen) dan ibu rumah tangga (2,35 persen).
“Kita sangat apresiasi dengan dengan semakin banyaknya anak muda,mahasiswa dan pelajar yang menjadikan pasar modal sebagai investasi pilihan,” katanya.
Saat ini PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memberikan banyak fasilitas kemudahan bagi investor untuk memantau investasi pasar modal diantaranya melalui fasilitas AKSes (diberikan kepada para investor sebagai nasabah pemegang rekening perusahaan efek dan bank Kustodian), sehingga dapat memantau posisi dan mutasi efek miliknya.”Kami menyediakan fasilitas AKSes agar investor dapat memantau langsung portofolio investasinya,” tambahnya.
Investor cukup menggunakan kartu single investor identification (SID) yang tercantum pada kartu AKSes dengan login ke http://akses.ksei.co.id atau melalui aplikasi mobile dengan terlebih dahulu melakukan first time login menggunakan SID dan PIN code yang terdapat pada pin mailer.
KSEI bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan sosialisasi dan edukasi pemanfaatan fasilitas AKSes ke sejumlah daerah seperti Bandung, Surabaya, Kendiri, Jember, Semarang, dan dalam waktu dekat ke Pekalongan serta daerah lainnya. (shs)