Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota Semarang menargetkan investasi sepanjang tahun 2022 sebesar Rp24 triliun. Sementara pada tahun 2021, target nilai investasi mencapai angka Rp21 triliun. Sedangkan, pada tahun 2022 target tersebut naik Rp3 triliun.
“Target yang dipatok tersebut bisa tercapai. Pasalnya saat ini sudah ada peraturan baru untuk mempermudah mendapatkan izin usaha,” ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang, Widoyono.
Widoyono menyampaikan, sektor usaha yang banyak di Kota Semarang antara lain sektor industri, barang dan jasa, manufaktur serta otomotif.
Bahkan dari skala industri kecil seperti UMKM, Pemkot Semarang selain memberikan kemudahan dalam perizinan juga kerap melakukan pelatihan hingga tingkat Kelurahan. Bahkan ia menyebut, investor selalu tertarik berinvestasi di Kota Semarang karena lebih aman, nyaman dan minim akan konflik.
“Jika investasi meningkat misalnya resto, UMKM, industri dan lainnya, nantinya pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan pendapatan dari sektor pajak juga meningkat,” tuturnya.
Salah satu cara untuk memaksimalkan target nilai investasi di Kota Semarang adalah dengan memberikan kemudahan dalam melakukan perizinan usaha.
Dia yakin dengan adanya kemudahan dalam perizinan usaha, maka akan banyak pengusaha yang terbuka dan berani mengurus izin usaha. Terlebih saat ini untuk mendapatkan izin usaha tidak perlu repot datang ke kantor dinas, cukup melakukan pendaftaran melalui sistem perizinan secara online.
“Bisa jadi pengusaha yang sebelumnya masih diam-diam atau belum punya ijin, berani keluar sehingga kota ini bisa terangkat dari segi retribusi restoran, hotel, atau yang lainnya untuk pendapatan kota,” tandasnya. (ksm)