Semarang, UP Radio – Secara personal setiap orang memiliki tingkat kepercayaan diri yang berbeda, dimana ada tipe orang yang mudah menyampaikan pendapat didepan publik, tapi disisi lain ada yang takut berpendapat.
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dwi Jeliati mengaku termasuk jenis yang kedua.
Dwi mengaku hingga kini masih sering merasa kesulitan dalam menyampaikan pendapatnya di muka umum. Dirinya akan merasa takut jika pendapatnya dianggap tidak pas atau dinilai ‘alay’ oleh orang lain.
Untuk mengatasi persoalan ini, Dwi pun memilih mengungkapkan pendapat dan unek-unek kesehariannya melalui diari.
“Kalau pas lagi nggak punya teman ngobrol, saya pun menulis diari, buku harian. Di situ saya bisa mengungkapkan perasaan saya, dan bisa nulis hal-hal menyenangkan dan menyedihkan sekaligus,” ungkap putri pasangan Sartono dan Nyamiatun ini.
Baginya, menulis diari sangat membantu meluapkan perasaan yang tak bisa dia ungkapkan ke teman-temannya.
“Sejak SMA saya menulis catatan harian, tetapi sempat agak terhenti. Barulah mulai kuliah saya rutin menulis lagi,” ungkap gadis kelahiran 15 November 2000 ini.
Menurut Dwi, menulis diari membuatnya lega dan plong. Menurut Dwi, pengalamannya menulis diari ini membuat ia bisa menengok lagi pengalaman selama empat tahun kuliah. Kini, diarinya sudah sampai dua jilid.
“Hal-hal sedih dan menyenangkan biasa saya tulis di diari. Saya jadi ingat misalnya, pas ulang tahun saya, kedua orangtua saya kasih saya kejutan buat ajak saya makan-makan,” kenang Dwi. (pai)