Semarang, UP Radio – Property Expo Semarang ke-4 (14-33 April) diyakini menjadi momentum kembali bergairahnya pasar property yang mengalami kelesuan sejak dua tahun terakhir.
Panitia penyelenggara Property Expo Semarang Juremi mengungkapkan transaksi penjualan mengalami peningkatan menggembirakan dibandingkan event sebelumnya.
“Dari 18 pengembang yang ikut pameran transaksi selama pameran mencapai 48 unit atau mrngalami kenaikan dibanding transaksi sebelumnya,” ujar Juremi saat penutupan pameran di Semarang (24/4).
Optimisme ini, lanjut Juremi juga didukung kebijakan perbankkan yang telah menurunkan suku bunga KPR.
Hal senada juga diungkapkan ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah Prijanto dimana sejak awal tahun pengembang Rumah Sederhana (FLPP) Tidak dapat memasarkan produknya.
“Saat ini masih tersisa 2000 unit rumah sederhana yang belum terjual dan harus dijual ke masyarakat dengan harga lama (Rp 123 jt),” ungkap Prijanto.
Menurutnya Sisa 2000 unit rumah FLPP ini karena anggaran pemerintah tidak mencikupi untuk subsid KPR, selain juga adanya hambatan perijinan di daerah.
Namun hambatan tersebut bukan hanya dirasakan pengembang dijawa tengah saja tetapi juga di semua daerah secara nasional.
Membaiknya penjualan di pameran Property Expo Semarang ke-4 diharapkan mampu mencapai target penjualan 8 ribu unit FLPP di Jateng.
Stimulis lainya juga diluncurkan pemerintah dimana saat ini Sekarang tenor KPR bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri bisa lebih lama dari 20 tahun bisa menjadi 30 tahun.
“Bahkan saat ini juga ada kredit KPR bagi pensiunan hingga usia maksimal 70 tahun dan 75 tahun untuk kondisi tertentu,” tambahnya. (shs)