Semarang, UP Radio – Lomba Mural dengan tema Pancasila digelar Kodim 0733 Semarang sebagai bentuk kecintaan masyarakat kepada NKRI dengan berlandaskan Pancasila.
Lomba Mural bertema Pancasila yang digelar di halaman Mitra10, Jalan Arteri Soekarno-Hatta Semarang untuk perserta umum dan kategori pelajar, dengan memperebutkan hadiah motor dan uang tunai jutaan rupiah.
Dandim 0733 Kota Semarang Letkol Inf Honi Havana MMDS mengatakan bahwa Lomba Mural Pancasila diadakan dalam rangka Menyambut hari Lahirnya Pancasila dan memeriahkan HUT Kota Semarang Ke-475.
“ Mural ini sebagai media untuk menanamkan dan memahamkan generasi muda sekaligus masyarakat akan Ideologi Pancasila, sebagai Ideologi Final untuk menyelamatkan Bangsa dan Negara Indonesia. Pancasila tidak saja sekadar Lambang Negara, akan tetapi mengandung nilai-nilai ajaran dan falsafah hidup Bangsa Indonesia,” Tutur Dandim
Lanjutnya, sebagai Bangsa Indonesia sudah pasti dan wajib berideologikan Pancasila. Karena ini sudah dirumuskan oleh para pendiri bangsa ini. Pancasila tidak melanggar agama maupun budaya. Oleh karena itu Pancasila juga menghendaki penganutnya religious.
Sementara Walikota Semarang Dr H Hendrar Prihadi SE MM sebelum membuka kegiatan Lomba Lukis Mural Pancasila mengapresiasi ide dan gagasan Lomba Lukis Mural Pancasila oleh Dandim 0733 Kota Semarang.
“Pak Dandi ini baru dua bulan menjabat tapi kegiatannya sudah ribuan kali dan fokus pada pembinaan kehidupan berbangsa dengan Pancasila. Oleh karena itu saya langsung mendukung,” Jelas Hendrar Prihadi.
Lanjut Walikota Semarang, sangat penting akan penanaman nilai ideologi Pancasila terhadap segenap warga negara Indonesia. Hal ini melihat berbagai ancaman yang menggerogoti bahkan ingin mengganti ideologi Pancasila.
“Generasi muda bangsa harus menjadi benteng Pancasila. Para pemimpin kita saat ini tentu butuh dukungan para generasi muda untuk menepis dan mematahkan anacaman. Jangan mau diadu domba dengan isu-isu yang membenturkan Pancasila dengan agama. Sebab perpecahan yang diharapkan, akan menjadi pintu untuk menghancurkan Indonesia. Oleh karena itu mari kita bersatu dengan meneguhkan kembali kesetiaan kita pada Pancasila,” ucapnya.
Diketahui bahwa peseta yang ikut dalam Lomba Mural Pancasila ini sangat banyak peminat, bahkan peserta terdaftar hingga 70 peserta untuk mengikuti lomba mural ini. Tak hanya warga Kota semarang saja namun dari luar kota pun ikut dalam lomba ini.
Seperti salah satu peserta pelajar asal Papua yakni Yunia Bagau, Fransiscus Pogolamun dan Samuel Magal pun ikut memeriahkan lomba Mural Pancasila tersebut.
Mereka mengaku tertarik mengikuti Lomba Melukis Mural Pancasila, bukan saja karena berhadiah sepeda motor, melainkan karena ingin mengekspresikan kemampuan seni melukis Bersama para pelajar lain dari Kota Semarang.
Pada media tembok berukuran 2 meter x 3 meter tersebut, ketiga pemuda dan pemudi ini melukiskan lambang Garuda Pancasila dengan cat warna. Di bagian lain digambar pula sosok anak-anak dengan berbaju atau berpakaian adat Indonesia. Anak-anak tersebut berekspresi ceria dan gembira.
Yunia, Fransiscus dan Samuel sengaja mengangkat tema semngat ‘Bhineka Tunggal Ika’. Dimana anak-anak dari berbagai daerah nusantara tergambarkan bersatu dengan memegang tangan satu sama lain.
“Ini bukan sekadar konsep, tetapi mengandung harapan yang disampaikan para pelukis mural, yakni Yunia, Fransiscus dan Samuel. Umumnya para peserta menuangkan ide-ide yang menyiratkan harapan. Antara lain Hidup Damai dengan Menjaga Toleransi, Menjaga Persatuan dan Kesatuan, Menolak Ancaman Radikalisme dan Intoleran, Serta Menjaga Semangat Kebhinekaan,” ujar Kapten Inf Irwani, salah satu tim penilai Lomba Mural Pancasila tersbut. (ksm)