Semarang, UP Radio – Di zaman teknologi mutakhir seperti sekarang ini, internet sudah menjadi sulit untuk dipisahkan dari dunia pendidikan. Bahkan kondisi pandemi saat ini membuat dunia pendidikan harus beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh yang menuntut kebutuhan akan internet juga semakin mendesak.
Persoalannya, internet seringkali memiliki dua sisi yang berseberangan dimana satu sisi memberi informasi penting yang diperlukan tapi di sisi lain membawa konten negatif jika tidak disaring bagi anak-anak apalagi bagi anak usia dini.
Dosen PG PAUD Universitas PGRI Semarang, Muniroh Munawar mengatakan perlunya pemanfaatan internet yang sehat dan bebas dari unsur-unsur negatif.
“Era internet ini memunculkan sejumlah persoalan khususnya anak-anak perlu dididik oleh guru dan orangtua dalam berinternet sehingga dapat mengurangi risiko anak mengalami masalah perilaku. Oleh karena itu diperlukan panduan dan model manajemen kurikulum pendidikan berinternet sehat,” kata Muniroh Munawar saat mengikuti ujian terbuka yang diselenggarakan di Universitas negeri Semarang, 23 Februari 2022.
Dalam ujian terbuka ini Muniroh berhasil mempertahankan desertasinya yang berjudul “Model Manajemen Kurikulum Pendidikan Cyberwellness Anak Usia Dini Berbasis Heutagogy“ di Pascasarjana Program Studi Manajemen Kependidikan, Universitas Negeri Semarang. Muniroh dipromotori Prof.Dr.Fakhruddin,M.Pd., Kopromotor Dr. Rodiyah, S.Pd., S.H., M.Si., Anggota Promotor Dr. Titi Prihatin, M.Pd. Muniroh menjadi doktor ke-108 di Universitas PGRI Semarang.
Muniroh menuturkan, cyberwellness mengacu pada kesejahteraan positif pengguna internet dan budaya cyber yang sehat bagi komunitas internet.
“Ini melibatkan pemahaman tentang risiko perilaku online yang berbahaya, kesadaran tentang cara melindungi diri sendiri dari pengguna internet lain dari perilaku semacam itu, dan pengenalan kekuatan internet untuk menguntungkan diri sendiri dan komunitas pada umumnya, “ katanya.
Dalam penelitiannya, Muniroh mengujicobakan penggunaan buku panduan “Pendidikan Berinternet Sehat di PAUD” sebagai pegangan orangtua dan guru untuk mendampingi siswa TK agar berinternet sehat. Selain itu, Muniroh juga memberikan rekomendasi Dinas Pendidikan agar model manajemen KPC menjadi bahan masukan dalam pengembangan kurikulum PAUD.
Sementara itu, bagi Lembaga PAUD, menjadi panduan yang berharga bagi guru PAUD dalam mengintegrasikan pendidikan cyberwellness dalam kurikulum sekolah. dan bagi orangtua TK, diharapkan memperoleh panduan untuk membangun kesadaran berinternet sehat sejak dini pada anaknya. (pai)