Semarang, UP Radio – Sebanyak 555 lapak kosong milik pedagang di Pasar Johar baru, terancam disegel Pemerintah Kota Semarang. Ratusan lapak yang dibiarkan kosong tersebut hasil pendataan sementara yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan bersama Satpol PP Kota Semarang, Rabu (16/2/2022).
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, pihaknya bersama Dinas Perdagangan mulai melakukan penataan pedagang di Pasar Johar Baru, baik di Johar Utara, maupun Johar Tengah.
Pihaknya dalam membantu penataan pedagang Johar tidak akan mengubah hasil undian lapak yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh Dinas Perdagangan. Pendataan pedagang, kata Fajar, diharapkan bisa selesai pekan depan.
Dari pendataan awal, tenyata cukup banyak lapak yang kosong ditinggalkan pedagang. Total ada sejumlah 555 lapak yang dibiarkan kosong,” ujarnya saat ditemui di sela-sela penataan Pasar Johar, Rabu (16/2/2022).
Dikatakan Fajar, Satpol PP akan menjalankan tupoksinya yakni penegakan Perda.
“Sesuai Perda, jika lapak dibiarkan kosong oleh pedagang selama tiga bulan, maka lapaknya harus dikembalikan ke Dinas Perdagangan. Sehingga lapak pedagang terancam akan kami segel,” jelasnya.
Disampaikan Fajar, pada Senin pekan depan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk membuat berita acara penyegelan.
“Satpol akan kawal hingga selesai penataan pedagang, sampai semua pedagang semuanya bisa berjualan lagi di lapaknya,” katanya.
Dijelaskan, bahwa terkait pendataan pedagang yang dilaksanakan hari ini, tujuannya yakni ingin menawarkan kepada pedagang yang saat ini masih berjualan di Pasar Johar untuk pindah.
“Karena ada beberapa pedagang yang berjualan di Pasar Johar ini menurut kelompok pedagang, mereka berasal dari pedagang Yaik. Satpol hanya memfasilitasi pendataan pedagang apakah mereka bersedia pindah dari lapak Pasar Johar,’’ terangnya.
“Kami hanya menawarkan apakah pedagang yang di sini (Pasar Johar) mau pindah, karena pedagang yang terbuang dari Pasar Johar, meminta bisa masuk ke tempat semula di Pasar Johar,’’ imbuhnya.
Kepala Dinas Perdagangan, Nurkholis mengatakan, pendataan sementara, ada pedagang yang mau pindah dari lapaknya dan ada juga yang menolak. Sehingga dari pendataan ini, langkah selanjutnya akan memetakan mana- mana pedagang yang belum tertampung di Pasar Johar bisa masuk ke dalam Pasar Johar Cagar Budaya.
“Tergantung kondisi di lapangan seperti apa, apakah masih memungkinkan pedagang yang belum bisa masuk nantinya akan berjualan di Pasar Johar, mengingat daya tampung saat ini terbatas,” katanya.
Dijelaskan Nurkholis, dari pendataan sementara, pedagang yang menempati di Pasar Johar Utara dari total 17 register pedagang Yaik, ada sebanyak 11 pedagang menolak pindah dan 2 orang bersedia pindah. Dan 4 lapak sisanya kosong.
“Sedangkan di Johar Tengah lantai satu, dari total 89 register pedagang Yaik, ada 58 pedagang menolak dipindah dan 7 pedagang bersedia pindah. Serta 24 lainnya masih kosong,” jelasnya.
Sementara di Johar Tengah lantai dua, total 168 register pedagang Yaik, sebanyak 39 pedagang menolak pindah. Dan yang mau pindah 26 pedagang. Sedangkan 103 sisanya kosong atau belum ditempati. (ksm)