Semarang, UP Radio – Peran ibu rumah tangga dinilai sangat dominan dalam mengambil keputusan dalam rumah tangga termasuk diantaranya dalam mengkonsumsi LPG non subsidi Bright Gas.
General Manager Pertamina MOR IV Yanuar Budi Hartanto mengatakan ditahun 2017 lalu konsumsi bright gas meningkat signifikan dan ditahun 2018 akan terus berlanjut.
“Peran ibu-ibu PKK, untuk ikut melakukan sosialisasi dan edukasi tentang produk Bright Gas kepada masyarakat mampu. Bahkan, agar upaya lebih masif setelah menunjuk Ketua Pembina PKK Kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi sebagai brand ambassador,” ungkap Yanuar di balaikota Semarang, Rabu (27/3).
Menurutnya, untuk meningkatkan penggunaan Bright Gas 5,5 kg, sosialisasi melalui PKK diyakini akan sangat efektif mengingat masih banyak keluarga klas menengah masih menggunakan LPG bersubsidi.
“Lewat sosialisasi yang melibatkan Tim Penggerak PKK Kota Semarang, akan lebih mudah memberi edukasi penggunaan Bright Gas 5,5 kilogram,” imbuhnya.
Yanuar menjelaskan, masih adanya over kuota konsumsi elpiji bersubsidi tiga kilogram di Kota Semarang sebesar lima persen diharapkan akan tertangani pada tahun ini. Melalui peran aktif dari ibu-ibu PKK itu, paling tidak bisa menggeser masyarakat mampu ke elpiji nonsubsidi.
Sementata itu ketua pembina PKK Kota Semarang Krisseptiana Hedrar Prihadi siap untuk melaksanakan tugas baru sebagai brand ambassador Bright Gas.
“Kita akan melakukan berbagai macam kegiatan bersama Pertamina untuk lebih mengenalkan lagi Bright Gas kepada masyarakat,” kata Tia.
Lebih lanjut Tia juga menghimbau bagi setiap keluarga mampu untuk beralih menggunakan Bright Gas, yang memiliki banyak keuntungan dibanding lpg 3 kg, diantaranya lebih aman dan lebih irit. (shs)