Program MBKM, Mahasiswa Bisa Tumbuh dan Mengembangkan Potensi Diri 

Semarang, UP Radio – Pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dinilai merupakan program positif, sebagai ruang bagi siapapun, utamanya mahasiswa untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi dalam dirinya.

“Jenis program pertukaran mahasiswa misalnya, mereka yang menjadi peserta merasa mendapatkan sesuatu yang berarti. Padahal mereka hanya belajar selama satu semester,” ungkap Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr Muhdi SH MHum di sela-sela acara Paparan Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan LPPM UPGRIS di Hotel Harris Semarang (29/12).

Ia menambahkan, UPGRIS termasuk satu diantara 110 perguruan tinggi di Indonesia yang menjalankan program MBKM. Perguruan tinggi ini juga mendapatkan dana hibah dari Kemendikbudristek untuk 12 jenis program MBKM.

Advertisement

“Selain MBKM dengan dana hibah, kami juga melaksanakan MBKM di luar dana hibah, alias mandiri. Sebut saja KKN tematik, proyek independen, magang kerja, dan sebagainya,” tambah Muhdi.

Meski demikian, Muhdi menggarisbawahi, program yang diinisiasi oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan berjalan setahun ini dinilai memerlukan evaluasi. Evaluasi dipandang penting sebagai koreksi pemerintah agar lebih sempurna dalam pelaksanaan di tahun berikutnya.

Ia mencontohkan, salah satu jenis program MBKM adalah pertukaran mahasiswa dalam negeri. Dalam program ini, perguruan tinggi semestinya perlu diberikan dana untuk mengelola kegiatan mahasiswa peserta.

Dana tersebut terkhusus untuk menunjang pelaksanaan Modul Nusantara, seperti kegiatan wisata budaya yang mengharuskan peserta berkunjung ke sejumlah destinasi maupun kegiatan lain yang konteksnya pengenalan budaya.

“Saya kira perlu dana untuk mengelola kegiatan mereka. Contoh ada kegiatan yang namanya Modul Nusantara. Mereka harus kami datangkan ke objek wisata dalam rangka mengenal budaya. Ini yang harus diperhitungkan secara cermat,” ungkapnya.

Pada jenis program itu, pihaknya menerima 62 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mereka menjalani pembelajaran luring sejak September, dan berakhir pada Januari 2022.

Mahasiswa tersebut diantaranya berasal dari Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Pattimura Ambon, Universitas Nusa Cendana Kupang, Universitas Borneo Tarakan Kalimantan dan Universitas Tadulako Palu. (pai)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement