Semarang, UP Radio – Komisi D DPRD Kota Semarang, berenan melakukan revisi atau penggantian Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan pariwisata. Perda ini dianggap kurang update dengan perkembangan pariwisata di Kota Semarang saat ini, sehingga perlu penyesuaian.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo menerangkan jika perda lama tentang pariwisata yang dipakai saat ini perlu dilakukan update dengan perkembangan yang ada dilapangan. Apalagi perda tersebut dianggap sudah tua, lantaran diresmikan pada tahun 2010 lalu.
“Kita siapkan revisi atau pergantian perda, soalnya sudah 11 tahun jadi perlu di update dan disesuaikan. Kalau dibawah 50 persen yang diubah, hanya akan direvisi. Tapi kalau lebih akan diganti dengan perda baru,” katanya bertemu dengan Disbudpar Kota Semarang, terkait revisi perda di Gedung DPRD, Selasa (28/12).
Anang menerangkan, perda harus disesuaikan dengan era sekarang, dimana pemerintah sedang menggenjot sport tourism, ekonomi kreatif, medical tourism, dan digitalisasi pada destinasi wisata. Tujuannya adalah sebagai payung hukum pelaku wisata untuk membuat wisatawan tertarik datang ke Kota Semarang.
“Kalau 2010 lalu baru menggali dan mengembangkan wisata dengan tagline Ayo Wisata ke Semarang. Nah sekarang lebih berkembang, dimana Pemkot pun fokus mengubah Semarang jadi Kota Wisata,” tuturnya.
Pembasan revisi atupun pergantian perda ini mencapai tahap naskah akademik dan rancangan perda itu sendiri. Dari data yang ada, lanjut Politisi Partai Golkar ini, jumlah wisatawan yang datang di Kota Semarang dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Bahkan pada tahun 2020 lalu saja tercatat 250 ribu wisatawan masuk ke Semarang.
“Kita ingin Semarang ini lebih menarik wisatawan datang, misalnya dengan konten sport tourism, ekonomi kreatif, medical tourism, dan digitalisasi untuk bisa digali lagi lebih dalam. Semua konten ini pun harus didorong, dengan paraturan yang baru agar bisa terangkat,” tambahnya.
Ia mencontohkan dari segi olahraga saja saat ini bisa menjadi dan masuk dalam industri pariwisata. Seperti diketahui di Semarang banyak sport tourism yang bisa dijual, belum lama ini Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam akun instagramnya mengunggah wahana paralayang di Rowosari Tembalang, belum lagi sport touring jet ski dan wisata air yang ada di Marina.
Hendrar Prihadi pun pada tahun depan siap menggelontorkan anggaran untuk menambah serta mengupgrade beberapa destinasi wisata yang ada di Kota Semarang agar perekonomian bisa terangkat.
“Memang harus disesuaikan Perdanya, tahun depan semoha Covid-19 hilang dan promosi wisata bisa digenjot. Seperti kedatangan kapal pesiar yang kerap ada sebelum pandemi ada,” pungkasnya. (ksm)