Mahasiswa Tehnologi Pangan UPGRIS Berhasil Mengolah Kulit Buah Jadi Produk Pangan

Semarang, UP Radio – Sebagian besar masyarakat belum mengetahui pemanfaatan dan pengolahan buah dengan maksimal.

Salah satu diantaranya mengolah kulit buah yang bisa dijadikan alternatif makanan serta ekstrak minuman.

Ditangan mahasiswa teknologi pangan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) ternyata kulit buah bisa diolah menjadi produk unggulan baru.

Advertisement

Menggunakan tempat di teras laboratorium teknologi pangan, delapan kelompok mahasiswa semester 7 telah memamerkan aneka olahan pangan yang berasal dari kulit buah.

Hasil olahan tersebut berupa drink dragon, selai lembaran kulit manggis, permen jelly kulit melon, abon kulit nanas, teh kulit apel, serta teh kulit jeruk.

Pangan olahan kulit buas itu mereka sajikan dalam kemasan menarik dan setiap pengunjung diminta untuk mencicipi serta menilai produk olahanya.

Dosen teknologi pangan Iffah Muflihati STP MSc mengatakan salah satu produk yang dipamerkan adalah Bokunas (abon kulit nanas).

“Produk yang terdiri dari bahan kulit buah nanas, guka aren, bawanng merah, bawang putih, cabai, garam, ketumbar lada serta penyedap rasa. Bokunas memiliki rasa seperti seperi abon pada umumnya. Walaupun berasal dari kulit nanas namun rasanya mirip daging sapi. Ada rasa pedas serta serta yang bisa dirasakan oleh lidah,” kata Iffah.

Menurutnya cara mengolah makanan tersebut melalui sejumlah tahapan, mulai penyusunan teori hingga konsultasi dengan dosen sebagai pakar makanan.

Ekspo produk unggulan yang berlangsung Jumat (17/12) menggelar sejumlah kegiatan diantaranya pameran produk limbah buah, edukasi pengolahan limbah buah, serta belanja produk ekspo.

Iffah menambahkan rangkaia kegiatan expo tersebut merupakan bagian dari mata kuliah pengembangan produk program studi teknologi pangan.

“Kegiatan mata kuliah ini diwajibkan mengembangkan produk. Tahun ini dengan tema pemanfaatan limbah kulit buah diolah menjadi bahan pangan. Dengan memanfaatkan limbah kulit buah yang diolah secara umum memberikan gambaran bahwa limbah masih bisa digunakan atau diolah menajadi produk yang berkualitas,” ungkap Iffah.

Tahun lalu teknologi pangan berhasil mengolah limbah kulit pisang menjadi ekstrak minuman yang memiliki rasa seperti kopi. Produk tersebut yang sudah masuk jurnal kemudian dibaca oleh badan pengawas obat dan makanan. Hingga kami diminta dijakan untuk menentukan standar kandungan minuman sebuk kulit pisang. (shs)

 

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement