Semarang, UP Radio – Survei Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada 4,8 juta pemudik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 yang akan masuk Jawa Tengah. Merespon hal ini Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta seluruh daerah di wilayahnya siaga menghadapi lonjakan
Gubernur mengatakan, diperlukan pemahaman bersama agar penanganan Nataru bisa dilakukan maksimal. “Kalau melihat potensi itu (4,8 juta) memang besar. Maka kita hari ini rapat bersama Forkompinda agar punya pemahaman bersama agar Nataru nanti bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Gubernur mendorong berbagai langkah untuk dilakukan demi mencegah terjadinya lonjakan jumlah pemudik. Pihaknya sudah dan akan terus berkomunikasi dengan keluarga masyarakat Jawa Tengah Jateng di perantauan untuk merayakan Nataru di tempatnya masing-masing.
“Yang terbesar itu kan di Jakarta, Jabar (Jawa Barat) dan Jatim (Jatim). Nanti kita akan komunikasi dan minta bantuan mereka agar tetap di tempatnya masing-masing. Agar tidak terjadi perpindahan yang masif. Saya berharap tidak terjadi perdebatan, bahwa kondisi saat ini sudah membaik dan masyarakat merasa boleh berpegian kemana saja. Kami minta dukungan semua pihak,” tegasnya.
Tidak hanya masyarakat, Gubernur juga meminta dukungan dari sejumlah instansi termasuk TNI/Polri, kementerian perhubungan dan lain sebagainya untuk memantau pintu-pintu masuk ke Jawa Tengah. Pelabuhan, bandara, stasiun dan terminal bus harus dikontrol ketat.
“Yang harus diantisipasi itu kalau ada yang dari luar negeri, tapi menggunakan jet pribadi. Itu yang sulit dikontrol. Maka saya minta pihak bandara ketat dan kepada siapapun yang ingin masuk Jateng menggunakan jet pribadi saya minta lapor dulu dan bersedia dites,” ucapnya.
Menanggapi harapan Gubernur, Kabagdalops Polda Jawa Tengah, AKBP Djodi Winarno mengatakan, pihak kepolisian sudah menyiapkan sejumlah pos pengamanan di berbagai lokasi. Diantaranya pos pengamanan perbatasan kota, bandara, pelabuhan, SPBU, terminal, gereja, obyek wisata dan tempat-tempat kerumunan. (hum)