Semarang, UP Radio – Wayang telah menjadi warisan kebudayaaan Indonesia sejak masa lampau.
Pertujukan Wayang sudah ada sejak dahulu yang meliputi seni peran, suara, musik, tutu, sastra, lukisan, pahat, dan juga seni perlambangan.
Sebagai salah satu perguruan tinggi yang telah banyak melahirkan dalang atau seniman program studi pendidikan bahasa dan sastra daerah (PBSD) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar pementasan wayang kulit untuk memperingati hari wayang nasional dan dunia setiap tanggal 7 November.
Pada peringatan hari wayang kali ini, himpunan mahasiswa bahasa Jawa memilih kampus IV lantai 6 sebagai tempat pementasan yang dihadiri dosen dan mahasiswa prodi PBSD UPGRIS.
Pertunjukan wayang ini menampilkan dalang M Rizki Tri Prastawa mahasiswa semester 3 yang mambawakan lakon cerita Kumbakarno Senopati.
Dalam seri cerita Ramayana Kumbakarna merupakan adik dari Rahwana dari kerajaan Alengka yang merupakan anak kedua dari Resi Wisrawa dan Dewi Sukesi.
Meskipun, berwujud raksasa, Kumbakarno berbudi luhur, berwatak bijaksana, cinta tanah air, juga seorang ksatria patriotis.
Kumbakarna saudara kandung Rahwana, raja rakshasa dari Alengka merupakan seorang raksasa yang sangat tinggi, tetapi bersifat perwira dan sering menyadarkan perbuatan kakaknya yang salah, namun dia tetap memiliki kelemahan yaitu tidur selama enam bulan, dan selama ia menjalani masa tidur, ia tidak mampu mengerahkan seluruh kekuatannya.
“Lakon ini saya pentaskan untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa untuk cinta tanah air. Sebab, saat ini menjadi kewajiban bagi para mahasiswa untuk menjadi profil pelajar mahasiswa pancasila. Saya bangga dengan adanya pementasan ini menunjukan bahwa sebagai generasi muda masih mempertahankan budaya Jawa. Tidak hanya sekedar melestarikan akan tetapi, menjadi pelaku budaya secara langsung. Di tengah pandemi jangan berhenti untuk terus melestarikan tradisi wayang,” ucap Rizki.
Ketua program studi PBSD FPBS UPGRIS Alfiah MPd dalam sambutanya mengaku bangga dengan kegiatan para mahasiswa yang aktif dalam melestarikan wayang.
“Banyak kompetensi para mahasiswa PBSD yang telah terjun dalam dunia pendidikan, seni, bahkan entrepeuner. Sehingga banyak para alumni yang terus memberikan motivasi positif,” kata Alfiah.
Alfiah menambahkan pula kegiatan ini diharapkan bisa menciptakan profil pelajar pancasila yang memiliki profil beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Kedua, Berkebinekaan global. Ketiga, Gotong royong. Keempat, mandiri. Kelima, bernalar kritis dan Keenam, kreatif. (pai)