Investor masih melirik Jawa tengah untuk menanamkan investasinya mengingat kesiapan sarana dan prasarana pendukung sudah banyak tersedia di Jawa Tengah.
Guna mendorong masuknya investasi ke Jawa Tengah pemerintah provinsi jawa Tengah kembali menyelenggarakan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2021 10-11 November 2021.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah Ratna Kawuri mengatakan sudah banyak investor yang telah menyatakan tertarik masuk ke Jawa tengah.
“Pada hari pertama CJIBF ini telah ada 26 investor yang menyatakan tertarik untuk membangun atau merelokasi pabriknya ke Jawa Tengah, dengan total investasi mencapai Rp 6 triliun,” kata Retno di Semarang (10/11).
Menurut Retno ketertarikan investor masuk ke Jawa Tengah diantaranya karena adanya kemudahan yang diberikan pemerintah dalam pengurusan perijinan dan stabilitas keamanan yang lebih baik disbanding daerah lain.
Selain 26 investor yang telah berkomitmen masuk ke jawa Tengah, tegas Retno sudah ada 20 investor lainya yang juga bersiap untuk masuk berinvestasi di sejumlah daerah di Jawa tengah.
“Guna menyambut investasi yang masuk ini pemprov jawa tengah menawarkan ada 6 kawasan industri dan 1 kawasan industri khusus, dan pemerintah siap membantu percepatan realisasinya,” tambah Retno.
Adapun Kawasan Industri yang telah disiapkan pemerintah diantaranya Kawasan Industri Terpadu Batang, KI Wijaya Kusuma, Aviarna Industrial Estate, Jateng Land Industrial Park Sayung dan Kawasan Industri Segajung dan Kawasan Industri Khusus Kendal.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi santoso menyambut baik pelaksanaan CJIBF yang diyakini akan bisa membantu percepatan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.
Meski demikian Bank Indonesia berharap nantinya perusahaan baru yang masuk ke Jawa tengah juga memiliki visi yang ramah lingkungan seperti yang diharapkan pemerintah.
“Temanya sekarang kan Green Environment untuk mengurangi emisi gas carbon, itu investasi yang akan kita lihat. Meski demikian tetap saja ada jenis investasi bidang lainya yang pasti aka nada juga,” terang Pribadi Santoso.
Bank Indonesia pun juga telah menyediakan Koridor Ekonomi Investasi Perdagangan dan Pariwisata Jawa Tengah (KERIS JATENG) yang menjadi wadah stakeholder terkait untuk meningkatkan upaya promosi investasi dan fungsi hubungan investor hingga ke seluruh dunia. (shs)