Semarang, UP Radio – Semarang Great Sale (Semargres) 2021 resmi dimulai Kamis (28/10/2021). Masyarakat bisa berbelanja di sejumlah tenant Semargres untuk bisa mengikuti undian kupon berhadiah.
Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara mengatakan, Semargres 2021 sedikit berbeda dengan event tahun-tahun sebelumnya.
Kali ini, pihaknya menggabungkan antara belanja online dan offline.
Ada 2.000 tenant offline yang ikut dalam event tersebut mulai dari toko menengah ke atas yang berada di pusat perbelanjaan hingga menengah ke bawah diantaranya pelaku UMKM, pedagang kaki lima (PKL), dan pedagang pasar.
Sedangkan, tenant online ada empat yaitu Shopee, Toko Pedia, Grab, dan Gojek.
Menurutnya, antusiasme para pelaku usaha untuk mengikuti Semargres sangat luar biasa. Ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19.
“Antusiasnya sangat luar biasa walaupun persiapan jelang pembukaan Semargres hanya minggu, tapi antusias pengusaha saya yakin bisa menjadi momentum perningkatkan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya Arnaz.
Dia optimis transaksi selama Semargres bisa mencapai di atas Rp 150 miliar. Angka itu melihat kondisi okupansi rate ditambah tenant Semargres yang lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Setiap tenant, lanjut dia, tidak hanya memberikan diskon namun juga berbagai promo berdasarkan jumlah kelipatan. Masyarakat bisa mengunduh aplikasi Semargres untuk mengikuti event ini. Nantinya, mereka akan mendapatkan e-kupon yang bakal diundi untuk memenangkan hadiah.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi berharap, Semargres dapat membangkitkan perekonomian Kota Semarang. Dia meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan saat berbelanja dimanapun.
“Event seperti ini perlu untuk kota Semarang agar ada aktivitas kegiatan yang membuat orang datang dan berbelanja dan membuat pengusaha bisa bangkit lagi ekonominya,” kata Hendi, sapaannya.
Kedepan, Hendi berharap, Kota Semarang bisa terus membuat kegiatan untuk menggeliatkan kembali ekonomi. Misalnya, Kota Semarang akan menjadi tuan rumah festival HAM hingga kegiatan Rakernas Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).
“Tidak berhenti disini saja, harapannya semua pengusaha dan masyarakat berdisiplin agar bisa kita teruskan membuat event lain,” jelasnya. (ksm)