Semarang, UP Radio – Seiiring Kota Semarang sudah turun level menjadi level 1 dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sejumlah taman kota sudah mulai dibuka untuk masyarakat umum. Meski sudah ada kelonggaran bagi warga untuk beraktivitas memanfaatkan taman untuk berolahraga dan berkumpul.
Namun, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang hingga saat ini belum mengizinkan taman dijadikan untuk kegiatan acara atau event yang akan mengundang massa sehingga berpotensi membuat kerumunan. Dan dikhawatirkan nantinya akan menjadi salah- satu tempat penyebaran virus Covid-19, dan menaikkan kasus positif di Kota Semarang.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali mengatakan, sejumlah taman kota di Level 1 ini, sudah kembali dibuka. Tetapi, saat berada di taman protokol kesehatan (prokes) tetap kita jalankan.
“Tentu kita kasih rambu-rambu supaya pengunjung maupun warga yang berolahraga untuk mematuhi prokes. Memang pak Wali sudah menyarankan untuk dibuka, tetapi prokes harus diutamakan. Jangan sampai kita lengah meski turun di level 1, karena kalau kita lengah bisa saja naik lagi kasusnya,” ujarnya, Senin (25/10/2021).
Misalnya, di taman Indonesia Kaya (TIK), penjaganya berkeliling untuk mengingatkan pengunjung memakai masker dan jaga jarak. “Kalau ada yang tidak membawa masker kita kasihkan masker. Biar semua menjaga kesehatan masing-masing,” Imbuhnya.
Adapun untuk kegiatan event, kata dia, baik seperti di Lapangan Pancasila Kawasan Taman Simpang Lima dan lainnya memang saat ini belum diperbolehkan untuk digelar. Karena kita masih merasa takut dan belum aman dari Virus Covid-19.
“Kita memang belum mengizinkan atau belum memperbolehkan event. Misalnya kemarin di Rusunawa Kaligawe, akan dipakai untuk lomba burung Merpati kita larang. Pasalnya, setelah saya berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Kepolisian event itu belum diizinkan untuk digelar. Alasannya, karena kita masih merasa belum aman, dan mengikuti kebijakan itu,” pungkasnya. (ksm)