Semarang, UP Radio – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang Ndodog Lawang untuk suntik vaksin. Program ini merupakan vaksinasi jemput bola ke tingkatan paling bawah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam menyampaikan, pihaknya mengevaluasi kegiatan vaksinasi baik di puskesmas, rumah sakit, atau sentra vaksinasi. Ternyata, kata dia, ada beberapa tempat yang cakupannya masih belum sempurna.
Misalnya, saat dibuka vaksinasi di Tentrem Mall dari pagi hingga siang, masih ada cakupan yang belum selesai. Maka, Dinas Kesehatan mengubah strategi dengan Ndodog Lawang atau kembali mengaktifkan kegiatan jemput bola.
“Kami ubah Ndodog Lawang, terutama kecamatan yang masih rendah,” kata Hakam, Selasa (5/9/2021).
Dia menyebutkan, ada lima kecamatan yang cakupan vaksinasinya masih rendah, yaitu Gayamsari 57,80 persen, Genuk 59,29 persen, Mijen 59,58 persen, Tugu 59,64 persen, dan Semarang Utara 60,71 persen. Menurutnya, lima kecamatan tersebut perlu ada percepatan.
Dalam dua pekan ini, pihaknya telah menyiapkan strategi percepatan vaksinasi di Genuk. Ada dua puskesmas yakni Puskesmas Genuk dan Bangetayu yang bakal Ndodog Lawang ke wilayah Genuk.
“Kami lakukan di RW atau RT, dikumpulkan teman-teman camat, lurah, RT, RW. Babinsa dan Babinkamtibmas juga sangat potensial membantu mengumpulkan sasaran,” sebutnya.
Hakam menambahkan, Dinas Kesehatan juga mempelajari budaya masyarakat setempat. Semisal, wilayah Genuksari didominasi pekerja. Maka, pihaknya tidak hanya membuka vaksinasi pada pagi hari saja, melainkan juga sore hari agar warga yang bekerja bisa mengikuti vaksinasi.
“Sudah saya sampaikan di grup teman-temab lurah dan camat untuk kolaborasi dengan teman-tenab puskesmas. Harapannya, kalau vaksinasi di lingkup terbawah, lansia, pralansia, maupun kelompok rentan bisa ikut gabung,” paparnya. (ksm)