Perkuat jaringan usaha SBI jalin kemitraan strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC)
Jakarta, UP Radio – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta (1/10).
Pada RUPSLB telah menatapkan sejumlah keputusan diantaranya Menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan dan penyusunan kembali seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan anggaran dasar perusahaan induk.
Melalui rilis resmi SBI juga dikatakan RUPSLB juga telah menyetujui pengangkatan anggota Direksi Yasuhide Abe (Direktur) dan Yoshifumi (Komisaris).
Sejalan dengan upaya Perseroan untuk mempertahankan kinerja bisnis yang optimal dan efisien sekaligus memperkuat sinergi dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG, pada tanggal 4 Agustus 2021 yang lalu, secara resmi menjalin kemitraan strategis dengan TCC, Jepang, yang telah masuk dalam jajaran pemegang saham SBI, bagian dari entitas bisnis SIG.
Investasi yang dilakukan TCC adalah dengan mengakuisisi 15,04% kepemilikan saham SBI senilai USD220 juta atau setara dengan Rp3,1 trilliun.
Presiden Direktur SBI Aulia Mulki Oemar mengungkapkan dengan kesepakatan tersebut diharapkan mampu mempersiapkan Perseroan dalam menghadapi kondisi pandemi yang masih belum usai, serta menghadapi persaingan yang ketat dengan menciptakan peluang-peluang baru untuk mencapai pertumbuhan.
Aulia Mulki mengatakan, dengan bergabungnya TCC ke dalam SBI akan semakin mendorong kontribusi perusahaan terhadap pencapaian target pembangunan berkelanjutan, serta pengembangan produk dan solusi yang ramah lingkungan.
“Sebagai perusahaan global, TCC telah memiliki beragam pengalaman yang dapat kita adopsi dan terapkan untuk mencapai target SBI dan SIG. Dengan demikian hal ini akan semakin meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam menciptakan model bisnis yang dapat membangun perubahan di industri semen nasional dan dunia”, ujar Aulia.
Selain itu, Perseroan juga akan bersinergi dengan TCC dan SIG dalam memperluas jangkauan serta mengoptimalkan penggunaan bahan bakar alternatif, dari pemanfaatan limbah industri dan sampah perkotaan untuk mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals).
“Ini merupakan salah satu bentuk upaya kami untuk menghadirkan solusi bagi Pemerintah, dan juga industri khususnya dalam pengelolaan sampah dan limbah yang dapat memberikan manfaat terhadap lingkungan dan masyarakat.”, tutup Aulia. (shs)