Semakin Longgar, Anak di Semarang Boleh Masuk Mall

Semarang, UP Radio – Keputusan Pemerintah Pusat yang mulai mengijinkan anak di bawah usia 12 tahun masuk mal disambut baik pengelola mal yang ada di Semarang. Keputusan ini dianggap bisa menggerakkan perekonomian yang sempat tertatih selama penerapan PPKM darurat beberapa waktu lalu.

Mall Manager Ciputra Semarang, Ani Suyatni mengaku menyambut baik keputusan pemerintah karena kebijakan ini bisa meningkatkan sisi perekonomian, apalagi beberapa waktu lalu mall sempat ditutup total selama penerapan PPKM darurat dan PPKM Level 4.

“Kita sangat optimis, apalagi saat akhir pekan bisa menjadi momen keluarga jalan-jalan di mall, biasanya mereka makan bersama sehingga bisa meningkatkan perekonomian,” katanya, Rabu (22/9).

Advertisement

Protokol kesehatan (prokes) lanjut Ani dilakukan secara ketat sesuai sesuai yang disyaratkan Pemerintah, untuk ke mal. Misalnya anak-anak harus didampingi oleh orang tua yang sudah vaksin dan terverifikasi dalam aplikasi PeduliLindungi.

Selain itu pihaknya juga mensiagakan security mobile yang mengingatkan orang tua untuk selalu mendampingi anaknya dan juga senantiasa memakai masker dengan benar.

“Kami juga mewajibkan anak-anak untuk memakai masker, utamanya anak yang sudah bisa jalan. Bisa juga memakai face shield apabila masker ini dirasa kurang nyaman buat si anak,” tambahnya.

Menurut dia, dari evaluasi hari pertama saat keputusan tersebut diberlakukan, tingkat kunjungan anak di Mal Ciputra mencapai 5 persen dari total pengunjung. Diprediksi kunjungan ini akan semakin bertambah saat akhir pekan nanti.
“Harapan kami kunjungan ke mal bisa terus membaik, ditambah dengan bioskop sudah buka dan kategori scan yang boleh masuk bioskop saat ini pun tidak hanya zona hijau saja, zona kuning juga bisa,” tambah Ani.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, M. Abdul Hakam meminta agar pengelola mal bisa menerapkan prokes dengan baik dan ketat untuk mengantisipasi terjadinya penularan pada anak. Apalagi anak di bawah 12 tahun ini belum mendapatkan vaksinasi.

“Ventilasi, durasi, dan jarak (VDC) harus benar-benar diperhatikan di setiap toko. Pengisian aplikasi Peduli Lindungi untuk pengunjung harus tetap diberlakukan,” kata Hakam.

Selain itu penataan tempat duduk di rumah makan ataupun pusat kuliner juga harus diperhatikan. Ia juga mewanti-wanti agar management bisa memperhatikan karyawan yang berasal daru luar kota atau mobilitas tinggi perlu diwaspadai.
“Misalnya kalau tidak enak badan, pelayan atau karyawan toko harus bilang sama bosnya untuk istirahat dulu. Kalau istirahat, virusnya bisa dilawan antibodi dalam tubuh,” jelasnya.

Dari pengalaman yang ada, sejauh ini mal dinilai masih aman dari penyebaran Covid-19. Justru, kata dia, pusat perbelanjaan lebih muda ditata dibanding tempat umum lainnya.Dinkes juga terus melakukan swab random atau skrining terhadap karyawan dan pengunjung di setiap mal yang ada di Kota Lunpia.

“Satu mal kami lakukan skrining 50 – 100 spesimen. Sejauh ini, tidak ada temuan , hasil testnya Alhamdulillah negatif semua,” pungkasnya. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement