Semarang, UP Radio – Program studi informatika Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) bekerja sama dengan Pusat Sains dan Teknologi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPGRIS gelar diseminasi teknologi Sistem Informasi Pengelolaan PAM Desa (SIPAMDES) di desa Kaligading Kecamatan Boja Kabupaten Kendal (2/9)
Usaha penyediaan air bersih desa Kaligading saat ini dikelola oleh masing-masing sumur artesis yang disalurkan dan siap digunakan oleh konsumen.
Ketua Program Studi Informatika UPGRIS Bambang Agus Herlambang MKom mengungkapkan dalam pengelolaannya PAM desa Kaligading masih konvensional dimana petugas PAM datang ke rumah pelanggan, mencatat pemakaian air pada logbook dan berulang setiap bulannya.
“Tim dari Teknik Informatika UPGRIS menyampaikan jika di era revolusi industry 4.0, cara seperti ini tentunya tidak relevan. Ada beberapa alasan diantaranya logbook memiliki resiko rusak atau hilang. Kedua, informasi tagihan tidak sampai ke pelanggan. Ketiga, pelanggan merasa kesulitan membayar tagihan karena harus menunggu petugas datang ke rumah yang hari dan jamnya tidak menentu,” kata Herlambang.
Menyikapinya hal tersebut Teknik Informatika UPGRIS mengusulkan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) diseminasi teknologi pengelolaan PAM Desa.
Herlambang mengatakan Prodi Informatika bekerja sama dengan Pusat Sains dan Teknologi LPPM Universitas PGRI Semarang menawarkan solusi pembuatan aplikasi sistem informasi pengelolaan PAM desa atau yang akan disebut dengan SiPAMDes dan melakukan sosialisasi hingga pelatihan terhadap warga pengguna dan pengurus PAM Desa dari sisi user dan dari sisi admin.
TPM UPGRIS yang hadir dalam kegiatan tersebut Mega Novita PhD (Ketua Tim Pengabdian Masyarakat), Bambang Agus Herlambang MKom (Ketua Program Studi Informatika) untuk memberikan sosialisasi kepada peserta yang hadir dalam kegiatan diseminasi tersebut.
Herlambang menjelaskan pentingnya warga masyarakat mengikuti perkembangan teknologi. “Teknologi saat ini berkembang begitu cepat, terutama setelah pandemi. SIPAMDES merupakan solusi bagi Desa Kaligading. Agar teknologi yang digunakan masyarakat dapat bermanfaat secara optimal,” tutur Herlambang.
Tim Pengabdian Masyarakat Mega Novita PhD mengatakan kegiatan diseminasi teknologi tidak lepas dari inovasi sains. Memang pandemi ini telah memberikan dampak buruk di berbagai sektor.
“Meski memiliki dampak buruk, kita harus bisa memanfaatkan momen ini menjadi sebuah peluang menjadi pioneer, lebih maju dibanding desa lain, bisa dimulai dari hal-hal kecil yang ada di sekitar kita,” tutur Mega Novita.
Kepala Desa Kaligading Rofi’i menyambut baik kegiatan diseminasi teknologi SIPAMDES. “Aplikasi yang sudah dibuat oleh para akademisi UPGRIS sangat membantu masyarakat. Diharapkan pengurus air bersih di lingkungan desa Kaligading dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ditujukan untuk mempermudah pekerjaan,” imbuhnya.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat UPGRIS selalu dilakukan setiap tahunnya. Biasanya dimulai dari identifikasi masalah yang dilakukan mahasiswa yang berada di daerah domisili masing-masing.
Sumber daya manusiadalam mengelola air bersih memiliki potensi yang sangat besar. Hal ini dibuktikan dari animo peserta yang mengikuti hingga usai. Masyarakat berharap agar kegiatan serupa diadakan kembali. (pai)