Semarang, UP Radio – Pemerintah memutuskan memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 30 Agustus. Pada masa perpanjangan, Kota Semarang masih berada pada level 3.
“Sudah diputuskan pemerintah (perpanjangan) sampai tanggal 30 Agustus. Hari ini, Kota Semarang tetap di level 3,” ucap Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Kamis (26/8/2021).
Menurutnya, selama periode perpanjangan PPKM level 3, aturan masih tetap sama.
Saat ini, Pemerintah Kota Semarang tengah menata sektor-sektor yang sudah bisa beroperasi pada PPKM level 3.
“Yang pasti kami terus sosialisasikan protokol kesehatan secara masif pada masyarakat. Jangan abai prokes, terlebih masyarakat dengan mobilitas tinggi. Masyarakat wajib memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan,” paparnya.
Selanjutnya, pemkot Semarang juga berupaya mengebut vaksinasi bagi karyawan pusat perbelanjaan. Hendi ingin seluruh pihak yang beraktivitas di pusat perbelanjaan sudah divaksin.
Kemudian, dia juga menyasar lebih dalam ke wilayah-wilayah yang cakupan vaksinasinya masih rendah angka partisipasi vaksinnya.
“Di Kelurahan Petompon, Gajahmungkur persentase vaksin masih kurang, baru 32 persen warganya divaksin. Kami kemarin lakukan tinjauan dan evaluasi terus menerus,” ujarnya.
Hendi pun berterima kasih kepada TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang memberi support tenaga dan kuota vaksin bagi Kota Semarang.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Moh Abdul Hakam menyebutkan jika di Kota Semarang ada tiga wilayah terendah untuk cakupan vaksinasi, tiga wilayah tersebut berada di Kecamatan Genuk, Gayamsari, dan Semarang Utara.
Cakupan vaksinasi tiga kecamatan tersebut masih di bawah 40 persen.
“Kecamatan Genuk paling bawah yakni 29,2 persen. Kemarin, kami tidak fokus ke Genuk karena kasusnya tidak banyak. Kecamatan Gayamsari juga tidak banyak. Maka, sekarang kejar paling tidak harus diatas 40 persen,” terang Hakam.
Diakuinya, ada beberapa kendala dalam melakukan vaksinasi. Di antaranya, belum ada serbuan vaksin ke wilayah tersebut.
Pihaknya pun memaksimalkan puskesmas untuk menggenjot vaksin di tiga wilayah itu.
Di samping itu, kendala lain yakni ada sebagian orang yang masih enggan divaksin. “Ini yang jadi PR bersama. Bahkan, yang pelajar dibantu sama teman-teman BIN. Cakupan yang masih rendah kami kejar terus,” tambahnya.
Bahkan Pemerintah Kota Semarang juga membuka layanan vaksinasi dosis pertama (V1) dengan jumlah 1.000 dosis vaksin di Sentra vaksinasi Balai Kota Semarang, Rabu (25/8) kemarin.
Adapun empat kecamatan yang memiliki capaian vaksin tertinggi, sebut Hakam, yaitu Banyumanik 46,6 persen, Semarang Timur 42,6 persen, Semarang Tengah 41,2 persen, dan Semarang Barat 40,5 persen.
“Sentra-sentra vaksin yang kemarin dibuka sangat membantu percepatan vaksin, di wilayah Semarang Barat sangat terbantu dengan adanya sentra di Sam Poo Kong dan Holy Stadium, ditambah vaksinasi di fasilitas kesehatan dan puskesmas di masing-masing kecamatan juga menyumbang angka vaksinasi di Kota Semarang,” sebutnya.