Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melalui kanal media sosialnya menyerukan gerakan bersama ‘Beli Bagi’ beberapa waktu lalu.
Dalam unggahannya, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu mengingkatkan untuk pentingnya berbagai hal baik dilakukan bersama pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
“Setiap hal baik sekecil apapun, akan berdampak besar bila dilakukan bersama-sama. Seikat lidi lebih kuat daripada sebatang lidi,” tulis Hendi dengan sebuah unggahan video dirinya memborong dagangan belanja keliling dan membagikannya ke warga sekitar. Tak lupa dirinya juga menyematkan tagar #BergerakBersama dan #BeliBagi pada akhir keterangan video.
Gerakan bersama beli bagi sendiri merupakan salah satu aksi gotong royong yang kembali diinisiasi oleh Hendi pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
Dirinya meyakini jika gerakan tersebut dapat turun dilakukan oleh banyak masyarakat mampu di Kota Semarang, maka akan memiliki dampak yang besar dalam meringankan tekanan pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
“Hari ini semangat untuk bangkit harus ada pada diri kita bersama, tidak hanya pemerintah saja. Maka dari itu semangat gotong royong harus kita kuatkan kembali, dengan bergerak bersama melakukan berbagai hal baik yang dapat berdampak meringankan tekanan pandemi saat ini, salah satunya terkait persoalan ekonomi,” terang Hendi.
“Untuk itu saya mengajak sedulur – sedulur yang pada hari ini masih diberikan kecukupan, bahkan mungkin kelebihan, untuk bisa ikut turut berkontribusi mendorong kebangkitan kita bersama. Maka melalui gerakan Beli Bagi, selain dapat membantu sekitar yang sedang kekurangan, juga sekaligus dapat menggerakkan roda perekonomian,” tegas Wali Kota Semarang tersebut.
Hendi pun menekankan gerakan ini dapat diikuti sesuai kekuatan masing – masing masyarakat, sehingga semua dapat turut bergerak, tidak terbatas hanya pada program tanggung sosial perusahaan saja.
“Tidak perlu jauh-jauh, membeli barang kebutuhan di warung tetangga sekitar kemudian membaginya kepada warga sekitar yang membutuhkan, itu sudah cukup membantu di masa pandemi ini,” tuturnya.
Adapun sejak ditetapkannya status PPKM Darurat oleh pemerintah pusat pada awal Juli lalu, tak kurang dari 453.192 paket bantuan sosial telah disalurkan kepada masyarakat Kota Semarang. Dan kini sebagai kota besar pertama yang berhasil menurunkan status PPKM menjadi level 3, Kota Semarang pun mulai bersiap bangkit dengan sedikit melonggarkan sejumlah pembatasan pada kegiatan ekonomi. (ksm)