Gubernur Minta Distributor, Cari Solusi Penanganan Ketersediaan Gas Oksigen

Semarang, Up Radio – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke depo-depo gas oksigen di Jawa Tengah. Setelah kemarin sidak ke dua depo oksigen di Demak, Selasa (6/7/2021) Ganjar mengecek PT Surya Gas, distributor gas di Kawasan Industri Candi Kota Semarang. 

“Saya ingin memastikan bagaimana operasionalisasinya. Alhamdulillah prosesnya lancar. Memang karena permintaan tinggi, kita harus pastikan suplai gasnya berjalan aman,” kata Ganjar. 

“Maka kita harus pastikan di industrinya cukup apa tidak. Kalau kurang kan mesti disiapkan. Kabar baiknya, tadi pagi kita sudah dapat bantuan Isotank lima unit. Dengan begitu, diharapkan distribusi bisa jauh lebih cepat,” lanjutnya. 

Advertisement

Mengatasi berbagai kendala pada masa kondisi darurat saat ini, Ganjar telah membentuk Satgas Oksigen. Mereka bertugas memastikan pasokan oksigen aman, dari hulu sampai hilir. 

“Tadi malam sudah saya lembagakan Satgas Oksigen-nya. Saya minta segera bekerja, agar bisa mengkoordinasikan antar perusahaan, distributor sampai rumah sakit,” jelasnya. 

Dengan cara itu, diharapkan semua bisa saling bekerjasama menyelesaikan persoalan pengadaan oksigen ini. Mulai dari pembenahan fungsi kontrol di sisi hulu, hingga perbaikan manajemen di sisi hilir, yaitu rumah sakit. 

“Kami sudah buatkan sistemnya, Kamis besok sudah bisa dioperasionalkan. Sudah ada 14 distributor yang tergabung dalam group kami untuk menyelesaikan persoalan ini,” pungkasnya. 

PT Surya Gas merupakan salah satu yang tergabung dalam kelompok tersebut. Singgih Wiryono, Direktur PT Surya Gas, mengatakan, awalnya perusahaan miliknya itu memproduksi gas oksigen untuk keperluan industri. Namun karena pandemi saat ini, pihaknya mengkonversi menjadi oksigen untuk medis. Ia juga menambahkan, produksi oksigen di tempatnya terus meningkat di tengah pandemi. Jika biasanya hanya 4000 meter kubik perhari, saat ini permintaan bisa mencapai 7000 meter kubik perhari. 

“Kami dulu memproduksi sebagian besar oksigen untuk industri. Tapi kita melihat bahwa Jateng ini ada pandemi dan permintaan oksigen untuk medis luar biasa, jadi kami secara kemanusiaan tergerak untuk memfokuskan produksi untuk medis,” katanya. (hum)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement