Semarang, UP Radio – Perjuangan Pengiriman BBM dan Elpiji ke Karimunjawa Jepara dengan Kapal Self Propelled Oli Barge (SPOB) Salim ditengah ancaman cuaca buruk ekstrim yang terjadi akhir akhir ini akhirnya berakhir sukses.
Para awak Kapal Self Propelled Oil Barge (SPOB) Salim harus berjuang selama 19 jam menaklukkan cuaca buruk dan gelombang laut setinggi lebih dari 3 meter dan berhasil sampai di Dermaga Kepulauan Karimunjawa Jepara Jawa Tengah.
“Berdasarkan video yang kami terima dari awak kapal SPOB Salim, kondisi cuaca dan gelombang laut perairan utara Jawa Tengah, selama pelayaran, sangat tidak bersahabat, ” ungkap Manager Communication and CSR MOR IV Pertamina, Andar Titi Lestari (4/2).
Kapal SPOB Salim sedianya berangkat pada pertengahan bulan Januari lalu dengan membawa muatan 75 KL BBM, namun belum mendapat ijin berlayar dari Syahbandar pelabuhan Tanjung Emas akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi dan sangat beresiko bagi pelayaran.
Setelah mendapat ijin berlayar dari otoritas pelabuhan, kapal pun berangkat dengan membawa tambahan muatan hingga mencapai 115 Kiloliter (KL) BBM ini menuju Karimunjawa pada hari sabtu (3/2) pukul 02.00.
Setelah berjuang melawan ganasnya gelombang dan cuaca buruk di perairan utara Jawa Tengah, dengan jarak tempuh 60 mil (laut) kapal SPOB Salim tiba di dermaga Karimunjawa dengan selamat, Sabtu pukul 21.00 WIB.
Andar menambahkan, kapal SPOB Salim ini mengangkut BBM jenis Pertalite sebanyak 65 KL, Bio Solar 45 KL, serta Dexlite sebanyak 5 KL. BBM ini harus sampai ke Karimunjawa setelah pegiriman sebelumnya tertahan sejak 10 Januari 2018. Hal ini akibat kondisi cuaca perairan utara Jawa Tengah yang membahayakan bagi lalu lintas pelayaran.
Meski telah tiba dengan selamat di dermaga Karimunjawa pada Sabtu malam, muatan BBM dari kapal SPOB Salim ini baru dibongkar pada Ahad pagi ini. Karena pelayaran yang memakan waktu selama 19 jam cukup menguras tenaga para awak kapal tersebut.
“Kami memberikan waktu istirahat kepada awak kapal yang mengalami kelelahan setelah berjuang menaklukkan ganasnya gelombang dan cuaca Laut Jawa. Sehingga muatan kapal baru di-loading pagi ini,” ujarnya.
Andar juga mengungkapkan, Pertamina tetap berkomitmen dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi nasional khususnya BBM dan LPG di daerah-daerah terpencil sekalipun, seperti halnya di kepulauan Karimunjawa, di Kabupaten Jepara. “Sehingga kabar pasokan BBM telah sampai di Karimunjawa dengan selamat cukup melegakan. Karena kondisi cuaca di perairan utara Jawa Tengah sangat tidak bersahabat, selama awal tahun hingga awal bulan Februari 2018 ini,” ujarnya.
Dengan demikian, persoalan kekosongan stok BBM untuk warga Karimunjawa saat ini sudah dapat tertangani. “Setidaknya pasokan BBM sebanyak 115 KL ini akan mampu mencukupi untuk kebutuhan 7 hingga 10 hari ke depan di Karimunjawa,” ujarnya. Sebelumnya, masyarakat di kepulauan Karimunjawa mengalami krisis BBM setelah pasokan terhambat akibat cuaca buruk di perairan utara Jawa Tengah. (shs)