Semarang, UP Radio – Berbicara di depan umum atau public speaking merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam memasuki dunia kerja. Namun tidak semua orang memiliki kemampuan tersebut yang dipicu oleh rada kurang percaya diri.
ketua program studi PBI UPGRIS Dr Jafar Sodiq mengungkapkan rasa takut dan kurang percaya diri bukanlah hal yang aneh manakala kita sedang berada dihadapan banyak orang.
“Alhasil, tekanan ini pun membuat kita merasa tidak boleh melakukan kesalahan, hingga pada akhirnya membuat kita menjadi tegang. Bahkan, adakalanya justru membuat kita tidak mampu melakukan ini dengan baik,” kata Jafar.
Kondisi inilah yang melatar belakangi program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar webinar public speaking dalam rangkaian agenda Dies Natalis UPGRIS ke-40 yang dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.
Jafar menambahkan kegitan ini bermanfaat bagi mahasiswa khususnya jurusan PBI UPGRIS yang akan menghadapi ketatnya persaingan dunia kerja.
”Banyak alumni dari PBI yang berhasil menjadi presenter professional. Kompetensi ini merupakan yang terbaik jika disbanding pada jurusan lain. Fakultas Pendidikan bahasa dan seni menjadi tempat yang tepat untuk melalukanya. Pendukung lain dalam mata kuliah yang didapat para mahasiswa juga menjadi dasar,” tutur Jafar.
Sementara itu Dr Dyah Nugrahani menyampaikan tujuan lain penguasaan public speaking ini diantaranya untuk menginformasikan, meyakinkan, menghibur, membujuk, serta memotivasi.
“Ada beberapa tips atau strategi bicara dai depan umum, diantaranya bukalah dengan kehangatan. Kedua, tunjukkan antusiasme. Ketiga, bahasa tubuh dikendalikan dengan baik dan natural. Keempat, sesuaikan volume suara pada saat berbicara,” tutur Dyah.
Hal tersebut ternyata tidak cukup manjadi dasar berbicara di depan umum. Ada teknik menghilangkan rasa takut. Datang lebih awal, sebab jika kita dating lebih awal akan lebih bisa menggunakan waktu untuk berlatih. Mengetahui kondisi, tempat acara serta mencoba mikrofon agar sesuai dengan nada.
Bersosialisasi, juga penting untuk dilakukan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Kendalikan nafas, jangan terlalu berlebihan dalam membawakana sebuah acara agar nafas tetap terjaga hingga acara usai. Jadilah diri sendiri, sebagaimana kita ketahui terkadang ada yang menggunakan vocal atau gaya orang lain. Maka paling tepat menjadi diri sendiri.
“Cintai ketakutan, jika kita tahu apa penyebab ketakutan maka kita akan menjadi tahu bagaimana mensiasati agar tidak takut atau tampil lebih berani,” imbuh Dyah.
Terakhir resep yang ditemukan Dyah yakni 3V dalam berkomunikasi yaitu Verbal, rangkaian kata-kata atau isi dari apa yang akan kita sampaikan. Voice, suara yang kita keluarkan ketika berbicara. Visual, penampilan atau bahasa tubuh. (pai)