Semarang, UP Radio – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jawa Tengah dan DIY berencana untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan melalui system klister sekaligus dengan pendampingan dan pemasaran produk oleh perusahaan inti, baik perusahaan BUMN, BUMDes, BUMADes maupun swasta.
Kepala OJK Regional 3 Jateng dan DIY, Bambang Kiswono Mengungkapkan di tahun 2017 Jawa Tengah menjadi propinsi penyalur KUR tertinggi di Indonesia hingga mencapai Rp. 16,89 triliun atau 17,46 persen dari total penyaluran KUR Nasional 2017.
“Pengalaman tahun lalu, ditahun 2018 pihaknya akan berencana untuk mengembangkan sistem penyaluran KUR dengan mendorong penyaluran KUR untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Bambang di Semarang (30/1)
Lanjut Bambang, Strategi penyaluran KUR yang dapat segera direalisasikan,di Jawa Tengah salah satunya melalui program KUR Klaster yang disesuaikan dengan berbagai potensi di masing-masing daerah.
“Jadi, para pelaku UMKM ini tidak hanya diberi kemudahan dalam pembiayaan saja, tapi juga didampingi baik dari segi pengembangan produk, manajemen keuangan hingga pemasaran. Untuk klasternya pun beragam, bisa pertanian, peternakan dan lain-lain,” jelas Bambang.
Tahun 2017 lalu Jawa Tengah penyaluran KUR mencapai Rp 16,89 triliun atau 17,46 persen terhadap total penyaluran KUR secara nasional yang mencapai Rp 96,7 triliun.
Terkait Pencapaian tersebut, OJK sangat mengapreasiasi para pelaku Industri Jasa Keuangan, khususnya bagi Bank dan Industri Keuangan NonBank maupun pemerintah daerah yang memiliki UMKM binaan yang selama ini telah berperan aktif dalam penyaluran KUR.
Sehingga, dengan adanya program Klaster diharapkan penyaluran KUR di Jawa Tengah akan semakin optimal secara kualitas penggunaan maupun dapat membantu UMKM dalam mendorong pengembangan ekonomi daerah. (shs)