Riau Bangun Pabrik Rayon Terbesar Dukung Industri Tekstil

Riau, UP Radio – Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Ir. Airlangga Hartarto MBA, MMT, melakukan kunjungan ke Propinsi Riau untuk meninjau kemajuan pembangunan pabrik Asia Pacific Rayon (APR) yang merupakan pabrik rayon terintegrasi terbesar di Indonesia.

Asia Pasific Rayon dibangun dengan nilai investasi mencapai  Rp10.9 trilliun dan kapasitas produksi hingga 350.000 ton per tahun.  

“Pabrik  APR  secara strategis mendukung perkembangan industri tekstil nasional mengurangi ketergantungan impor atas bahan kapas dan rayon ke Indonesia,” ungkap Erlangga, di sela kunjungan pabrik Minggu (21/1).

Advertisement

 Dalam kunjungan tersebut, Menteri Airlangga mengapresiasi investasi dan komitmen APR yang telah mendukung agenda pemerintah terhadap industri strategis tekstil Nasional agar bisa berkompetisi di pasar global.  

Selain berorientasi pada aspek hilirisasi, pabrik APR ini juga mampu menciptakan lapangan kerja baru untuk memenuhi pasar domestik. 

Sebanyak 4.230 tenaga kerja baru diserap pada tahap pembangunan dan 1.218 kesempatan kerja tersedia pada tahap operasional. Pendirian pabrik APR ini juga berpotensi meningkatkan PDB Propinsi Riau sebesar 1,49% dari sektor non-migas serta mendorong geliat UMKM di berbagai sektor usaha yang terlibat dalam kegiatan operasional pabrik.

Hal ini akan berdampak positif bagi pembangunan berkelanjutan, terutama di Propinsi Riau dan Indonesia pada umumnya.

Sementara itu Direktur APR, Thomas Handoko mengatakan pabrik rayon terintegrasi terbesar di Indonesia ini diharapkan dapat memberikan dampak positif secara ekonomi dan sosial bagi seluruh pihak, terutama masyarakat sekitar.  

Hal yang tak kalah penting adalah seluruh produk tersebut berasal dari 100% pasokan tanaman terbarukan serta bersertifikat internasional dan legal.

Serat rayon berasal dari tumbuhan alami dan memiliki daya serap dan udara yang lebih baik dari katun.

Produk yang dihasilkan APR dapat diaplikasikan ke berbagai macam industri, seperti alas tidur, pakaian, handuk, tisu basah untuk bayi, masker dan produk kebersihan lainnya.

Thomas Handoko lebih lanjut menjelaskan bahwa dengan meningkatnya produksi serat rayon di Indonesia, APR akan mendukung rantai nilai produksi tekstil dalam negeri, mengurangi impor bahan baku dan memastikan daya saing kompetitif Indonesia secara global.

Selain meninjau pabrik rayon terintegrasi terbesar di Indonesia ini, Menteri Airlangga menyaksikan penandatanganan Perjanjian kerjasama dan membangung gedung baru program Vokasi Pulp & Paper senilai 24,8 milyar rupiah antara PT Riau AndalanPulp & Paper (RAPP), unit operasional Grup APRIL, Tanoto Foundation bersama Universitas Riau.

Pembangunan gedung dan pra sarana perkuliahan serta fasilitas laboratorium lengkap ini diharapkan mampu memberi kontribusi kepada negara tidak hanya secara ekonomi, namun juga pembangunan kualitas sumber daya manusia  agar Indonesia memiliki kompetensi dan daya saing khususnya di bidang industri pulp & kertas. (perin/shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement