Semarang, UP Radio – Balai Karantina Ikan dan Pengembangan Mutu Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang kembali melakukan eskpor produk hasil perikanan sebanyak 584,54 ton atau senilai Rp 52 miliar ke Amerika, China dan Jepang.
Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana mengatakan, produk hasil perikanan yang diekspot berasal dari 11 perusahaan di Jateng yang akan dikirim selama kurun waktu 12-17 April 2021.
Tujuan ekspor produk perikanan asal Jawa Tengah ini antara lain ke Amerika Serikat, China, Jepang dan Singapura dan komoditas ekspornya meliputi Rajungan, Surimi dan kerupuk,” terang Gatot disela acara pelepasan ekspor, Rabu (14/4).
Untuk meningkatkan hasil perikanan BKIPM juga telah mencanangkan program Indonesia Satu Ekspor sebagai rangkaian Peringatan Bulan Mutu karantina ikan tahun 2021 yang dicanangkan secara serentak di berbagai daerah di Indonesia.
“Program Indonesia Satu Ekspor ini juga untuk memberikan dukungan bagi pelaku usaha perikanan dan Eksportir serta instansi terkait untuk mendukung produktivitas sektor perikanan dan kelautan di Indonesia,” tambah Gatot.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai sangat banyak potensi yang bisa dioptimalkan dari hasil laut Jawa Tengah untuk bisa diekspor.
“Selain rajungan yang sangat diminati pasar, produk perikanan seperti surimi dari Indonesia juga diminati oleh negara-negara besar,” ujar Ganjar.
Menurutnya, perlu dilakukan pembinaan serius bagi nelayan, agar bisa mendapat hasil olahan ikan yang sesuai standar yang ditetapkan perusahaan untuk ekspor.
Ganjar mengatakan pelaksanaan ekspor hari ini merupakan penanda kebangkitan dari produk laut dan perikanan. Selain itu, Ganjar juga mengapresiasi karena banyak pengusaha yang memproduksi ikannya dengan kualitas tinggi.