Mulai 5 April UPGRIS Akan Menggelar Kuliah Tatap Muka Terbatas

Semarang, UP Radio – Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) telah siap melaksanakan perkuliahan tatap muka terbatas.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tertanggal 20 November 2020 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), sistem belajar tatap muka memungkinkan segera dilaksanakan.

Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Muhdi SH MHum mengungkapkan, selain SKB 4 Menteri ijin perkuliahan tatap muka juga dilatarbelakangi hasil rapat akademik Universitas PGRI Semarang tanggal 25 Maret 2021.

Advertisement

“UPGRIS mulai tanggal 5 April 2021 akan melaksanakan perkuliahan secara hybrid (daring dan luring), atau perkuliahan tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Muhdi.

Muhdi mengatakan pelaksanaan Perkuliahan tatap muka akan dilaksanakan secara bertahap dimana Perkuliahan luar jaringan (luring) akan dimulai bagi mahasiswa semester 2 dan 8.

Segala bentuk protokol kesehatan di lingkungan kampus UPGRIS semua sudah tersedia dan lengkap seperti tempat cuci tangan di berbagai lokasi strategis, penyediaan hand sanitizer, pemasangan poster dan baliho tentang 5 M, terbentuknya satgas Covid-19, tempat kuliah yang berjarak, petunjuk jaga jarak di tempat umum, penyemprotan disinfektan berjangka, ruang isolasi mandiri, serta klinik.

“Selain itu, dosen serta tenaga pendidik yang berjumlah 424 orang sudah 85 persen divaksin,” tambahnya.

Sementara itu Ketua YPLP PT PGRI Semarang Dr Bunyamin, Rektor UPGRIS Dr Muhdi, serta para Wakil Rektor bertemu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di balaikota semarang (30/3), untuk mengajukan izin peyelenggaraan kuliah tatap muka.

Walikota Hendrar Prihadi menyampaikan terima kasih kepada dosen dan tenaga pendidik UPGRIS yang sudah menyukseskan program vaksin di Kota Semarang.

“Pemkot Semarang terus berupaya menekan agar penyebaran virus covid-19 segera berakhir. Salah satunya turut serta dalam program vaksin serta mematuhi protokol kesehatan secara ketat. UPGRIS merupakan kampus yang sudah siap gelar perkuliahan tatap muka dengan baik. Sebagai syarat utama adalah ketersediaan sarana dan prasarana protokol kesehatan yang lengkap,” tutur Hendi.

Pemerintah kota Semarang juga telah mengijinkan UPGRIS untuk menyelenggarakan perkuliahan tatap muka dengan jumlah terbatas.

“Harus diingat dan tetap menaati protokol kesehatan dengan baik,” imbuh Wali kota Semarang.

Perkuliahan luring harus dilaksanakan dengan beberapa ketentuan diantaranya perkuliahan yang dilaksanakan secara luring dengan menggunakan SOP Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi Covid-19.

“Jumlah mahasiswa yang hadir mengikuti perkuliahan luring di setiap gedung perkuliahan (Gedung Pusat, Gedung Utama, Kampus IV) tidak lebih dari 50% kapasitas gedung per hari,” tegas Rektor UPGRIS.

Jumlah mahasiswa per kelas tidak lebih dari 50% kapasitas kelas, dengan durasi perkuliahan 50 menit/ 2 sks. Dosen memaksimalkan team teaching dalam pelaksanaan perkuliahan.

Jadwal perkuliahan luring akan diatur oleh fakultas atau program studi dengan memperhatikan ketentuan yang sudah diubah sesuai dengan hasil rapat.

UPGRIS merupakan salah satu kampus yang sudah siap dengan perkuliahan tatap muka terbatas. Satgas Covid-19 yang dibentuk UPGRIS selalu sigap dengan mengedepankan disiplin para dosen dan tenaga pendidik agar selalu patuh. UPGRIS juga sudah memesan alat Genose dari UGM. Hal ini agar bisa membantu Satgas untuk menelusuri sejak dini dosen, mahasiswa, serta tenaga pendidik jika terpapar Covid-19. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement