Semarang, UP Radio – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menilai protokol kesehatan (prokes) di masyarakat saat ini menurun. Penurunan kedisiplinan prokes itu terlihat di tempat umum seperti objek wisata dan restoran.
“Kok rasa-rasanya disiplin kesehatannya menurun, prokesnya menurun, maka kami minta pada bupati dan wali kota serta petugas yang ada termasuk penyelenggara wisata dan pemilik restoran untuk mengatur (prokes) ini dengan baik,” kata Ganjar usai rapat penanganan COVID-19 di kantornya, Senin (15/3/2021).
Untuk mencegah turunnya kesadaran prokes masyarakat, pihaknya tetap meminta Satpol PP, TNI-Polri, dan pihak terkait untuk tetap gencar melakukan operasi yustisi dan penegakan prokes. Sebab, jika prokesnya lemah, maka akan ada peluang bertambahnya kasus COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah.
“Operasi yustisinya harus tetap ditegakkan sehingga masyarakat tidak lengah untuk selalu menjaga prokes,” ujar Ganjar.
Menanggapi arahan Gubernur Ganjar, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinung N Rachmadi, akan menerjunkan tim ke lapangan untuk mengawal hasil evaluasi terkait penurunan disiplin prokes.
“Kami akan kembali menerjunkan tim ke lapangan untuk mengawal hasil evaluasi terkait menurunnya disiplin pengunjung dan pengelola dalam menerapkan protokol kesehatan. Bila perlu, kepada yang melanggar protokol kesehatan kami akan rekomendasikan untuk ditutup sementara,” kata Sinung.
Adanya arahan tersebut, pihaknya akan segera mengambil langkah untuk mengingatkan kembali kepada pengelola destinasi wisata, pemerintah kabupaten atau kota dan dinas yang menangani pariwisata, bahwa protokol kesehatan hukumnya wajib.
“Bahwa seiring dengan berjalanannya vaksinasi, bukan berarti sudah aman. Justru makin kuat menerapkan prokes dengan baik, terutama pembatasan jumlah pengunjung dan jam operasional,” tutup Sinung. (hum)