Semarang, UP Radio – Sekitar 27 ribu orang lanjut usia (lansia) di Jawa Tengah telah menerima vaksin Covid-19. Namun, jumlah tersebut masih mungkin bertambah dari data manual.
“Yang tercatat dalam laporan (sistem di KCP PEN) itu 27.460 (orang lansia). Tetapi saya yakin, sebenarnya lebih banyak dari ini. Yang berhasil masuk dalam sistem itu segitu. Tetapi di kabupaten, kota, lebih banyak dari angka itu. Kita harus memindahkan dari manual ke sistem aplikasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, usai rapat penanganan Covid-19 di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin (8/3/2021).
Pihaknya akan lebih memprioritaskan vaksin kepada lansia menyusul kebijakan baru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di mana lansia menjadi prioritas utama. Dia menilai, adanya perubahan kebijakan lansia didahulukan, di antaranya untuk mengidentifikasi sasaran lansia. Sebab mengidentifikasi para pelayanan publik lebih mudah ketimbang mengidentifikasi lansia.
“Mereka (pelayanan publik) berbasis pada institusi yang jelas. Tapi kalau lansia kan enggak,” sambungnya.
Ditambahkan, sebagai upaya menggenjot vaksinasi pada lansia, pemprov akan lebih mendekatkan pelayanan kesehatan. Seperti, dengan menaruh pelayanan kesehatan ke balai kelurahan atau balai desa.
“Kita akan lebih banyak mendakatkan pelayanan itu di tempat tinggal mereka. Makanya ini perlu suatu persiapan yang lebih matang lagi,” ujar Yulianto.
Dari pendataan yang dilakukan, sebutnya, total lansia sekitar 3,1 juta orang. Dalam pelaksanaan proses vaksinasi yang dilakukan kepada lansia, Yulianto menuturkan pihaknya tidak menemui kendala apapun. Sementara untuk usia lansia tertua yang telah divaksin yaitu 90 tahun dari Kabupaten Semarang.
Yulianto menambahkan, kendati prioritas pada lansia, namun pemberian vaksin tetap dilakukan kepada pelayanan publik, ASN, hingga pedagang.
“Cuma nanti ada prioritas, yakni yang umur 50 tahun ke atas. Seperti tadi yang disampaikan Menkes. Jadi untuk pelayanan publik (usia) 50 tahun ke atas dulu. Kalau sudah selesai, vaksinnya sudah tersedia, tentu yang umur di bawahnya,” pungkasnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya memang tengah melakukan percepatan pemberian vaksin. Apalagi, vaksinnya juga sudah tersedia.
“Maka tinggal kita melihat yankes, dan vaksinator untuk mengatur. Ini tinggal manajemen saja,” kata Ganjar.
Sementara pada Minggu (7/3/2021) pukul 17.00 WIB atau minggu ke-9, pihaknya mencatat kasus aktif ada 6.038 orang dengan persentase 3, 83 persen dari total, atau menurun 10,49 persen dibanding minggu ke-8. Kasus dirawat 3.440 orang atau 56,97 persen dari kasus aktif. Jumlah itu menurun 5,85 persen dibandingkan minggu ke-8. Sedangkan, kasus isolasi 2.598 orang, atau 43,03 persen dari kasus aktif. Jumlah itu menurun 15,97 persen dibanding minggu ke-8.
Ganjar juga meminta para bupati dan wali kota yang mengizinkan kegiatan car free day (CFD) untuk memerhatikan pengaturan lokasi, sehingga tidak berjubel.
“Kalau itu memang mau diizinkan, dikasih kotak, ada jarak-jarak di antara mereka. Sehingga tidak berjubel kalau diizinkan,” tegas Ganjar. (hum)