Semarang, UP Radio – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah kembali melakukan upaya antisipatif sebagai upaya untuk meredam kenaikan harga beras yang merambat naik.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo mengungkapkan Operasi Pasar dan Gerakan Stabilisasi Pangan ini dilakukan serentak selama 30 hari di berbagai lokasi di wilayah jawa tengah untuk menjaga stabilitas harga sembako.
“Komoditas beras, gula pasir dan minyak goreng dan daging beku serta bawang merah akan dijual saat operasi pasar di seluruh kabupaten/kota se jawa tengah,” ungkap Gubernur saat upacara pelepasan 20 unit Armada Truk untuk melakukan Operasi Pasar di halaman Kantor Gubernur (13/12).
Selama 30 hari kedepan armada tersebut akan melakukan Operasi Pasar sesuai dengan kebutuhan daerah dan pemerintah telah mengalokasikan 130 ribu ton beras yang diyakini cukup hingga bulan Februari 2018, 43 ribu ton gula pasir dan 230 ribu liter minyak goreng.
Sementara itu Ketua TPID Jawa Tengah Sri Priyono mengungkapkan Operasi Pasar ini selain dilaksanakan menggunakan mobil operasional langsung di titik yang sudah ditentukan di Semarang, Banyumas, Pekalongan, Pati dan Magelang, juga dilakukan melalui mitra pedagang di pasar, jaringan toko tani Indonesia, E-waroeng dan Rumah Pangan Kita.
“Masyarakat tidak perlu kuatir karena TPID dan Satgas Pangan dan Kepolisian juga terjun langsung ke pasar dan Gudang Distributor untuk memantau harga secara langsung,” ungkap Sri Puryono.
Sri Puryono juga berharap program Operasi Pasar dan Gerakan Stabilisasi Harga dapat mengendalikan harga komoditas tetap stabil sehingga tidak terjadi gejolak harga dan dapat mengendalikan inflasi di jawa tengah. (rls/shs)