Semarang, UP Radio – Hingga penghujung tahun 2020 Penjualan rumah di Kota Semarang cenderung stagnan dan belum mengalami peningkatan. Hal tersebut tampak dari hasil penjualan rumah dalam Property Expo Semarang ke 7 yang hanya terjual 21 unit rumah.
Ketua Penyelenggara Property Expo Semarang Dibya K Hidayat mengungkapkan selama PES ke 7 yang berlangsung tanggal 9 – 20 Desember 2020 di Mall Ciputra Semarang dirasa belum maksimal.
“Penjualan Rumah di tahun 2020 di Kota Semarang tercatat mengalami penurunan sejak Covid-19 mulai masuk di Indonesia. Dibanding penjualan selama tahun 2019 lalu, penjualan tahun ini lebih rendah meaki terpaut sedikit,” ungkap Dibya di Semarang (21/12).
Penjualan rumah selama pameran Property Expo Semarang tahun 2020 total terjual sebanyak 199 unit dan penjualan pada Property Expo Semarang tahun 2019 sebanyak 202 unit rumah.
“Meski penjualan secara kuantitas hanya selisih tiga unit saja, namu secara Value jauh lebih rendah, total transaksi penjualan di tahun 2019 mencapai Rp 224 miliar sedangkan tahun 2020 hanya mencapai Rp 123,7 miliar,” beber Dibya.
Menurut Dibya, kondisi ini membuktikan masa pandemi telah menggerus pasar segmen rumah menengah atas. Ditahun 2020 lebih dari 70 persen penjualan properti didominasi segmen menengah dengan harga rumah di bawah Rp 600 jutaan.
Kendati demikian, pihaknya bersyukur karena sektor properti tetap bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.
“Pengembang terus melakukan penyesuaian dengan permintaan, diharapkan kondisi pandemi segerai usai dan pengembang bisa mempercepat proses pemulihan ekonomi,” pungkasnya. (shs)