Pengembang Genjot Penjualan di Property Expo Semarang ke-7

Semarang, UP Radio – Pameran property expo Semarang ke-7 di penghujung tahun 2020 diharapkan bisa melanjutkan tren positif penjualan property pada penyelenggaraan Pameran bulan November lalu.

“Pameran property expo semarang ke-6 lalu, berhasil membukukan kenaikan penjualan yang signifikan, diharapkan pada pameran terakhir tahun 2020 bisa mencetak transaksi yang sama,” kata ketua penyelenggara property expo Semarang Dibya K Hidayat di mall Ciputra Semarang (10/12).

Namun demikian dirinya mengakui pasar property hingga kini masih sangat fluktuatif sebagai dampak pandemi Covid-19 yang belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.

Advertisement

Property Expo Semarang ke-7 diikuti 4 pengembang (BSB City, BSB Vilage, Eka Griya Lestari dan PT Kini Jaya) berlangsung di Mall Ciputra Semarang tanggal 10 – 22 Desember 2020.

“Sedikitnya pengembang yang mengikuti pameran karena pengembang masih khawatir dengan kondisi market saat ini. Lebih-lebih perbankan masih sulit untuk mengucurkan KPR sejak Pandemi Covid-19,” tutur Dibya.

Bahkan di sejumlah daerah ada yang kondisi Covid saat ini justru sudah “blackzone”. Ini tentunya membuat khawatir para pengembang, apalagi dengan adanya isu penutupan jalan dalan rangka mencegah penyebaran Covid, akan membuat mall sepi.

Selain itu pembelian property juga masih terganjal kebijakan sektor perbankkan yang belum maksimal menyalurkan KPR nya. “Dulu biasanya 90 persen pembelian rumah dilakukan lewat KPR, namun saat ini akibat kendala di sektor pembiayaan perbankan ini 50 persen lebih pembelian oleh konsumen hanya bisa dilaksanakan secara tunai,” tambah Dibya.

Sementara itu wakil ketua DPD REI Jateng bidang perbankan Nur Widi,  mengakui hingga kini pengembang masih mengalami kesulitan dalam merealisasikan KPR.

“Kondisi akibat pandemi ini membuat perbankan dihantui oleh kenaikan NPL sehingga konsumen sangat sulit mendapatkan KPR,” ujar Widi.

Terhambatnya persetujuan KPR ini menjadi kendala utama bagi pengembang untuk meningkatkan penjualan.

“Ini tentunya menjadi PR bagi REI, yang akan meminta perbankan untuk bisa memahami kondisi, sehingga  pemulihan ekonomi nasional bisa segera diwujudkan,” tambah Widi. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement