Semarang, UP Radio – Dosen program studi pendidikan matematika Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr Kartinah SSi MPd Mempertahankan desertasinya dalam ujian terbuka hasil penelitiannya berjudul “Profil Hambatan Kognitif Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Integral Tak Wajar” (20/11) secara Daring dan meraih gelar Doktor (S3) program studi pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang.
Kartinah berhasil mempresentasikan hasil penelitiannya di hadapan para pembimbing Prof. Dr. Toto Nusantara, M.Si., Dr. Sudirman, M.Si., serta Drs. Tjang Daniel Chandra, M.Si., Ph.D.
Menurut Kartinah Hambatan Kognitif (Cognitive Obstacle) adalah hasil dari pengalaman mahasiswa sebelumnya dan proses internal dari pengalaman-pengalaman tersebut dan diwujudkan ketika mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran.
“Adanya hambatan kognitif yang dialami mahasiswa membuat mahasiswa tidak berhasil mengonstruksi konsep sehingga tidak memiliki pemahaman matematis yang mendalam,” katanya.
Jika mahasiswa dan dosen berhasil mengidentifikasi hambatan kognitif yang dialami maka bisa segera diatasi hambatan tersebut. Faktanya, masih banyak mahasiswa yang belum mampu mengidentifikasi hambatan kognitif yang dialami.
Ketika mahasiswa menyelesaikan masalah yang terkait dengan Integral Tak Wajar, teridentifikasi bahwa masih ditemukan mahasiswa yang dapat mengonstruksi konsep namun mengalami hambatan kognitif dalam proses pengerjaannya.
“Berdasarkan fenomena tersebut, perlu diteliti tentang profil hambatan kognitif mahasiswa dalam menyelesaikan masalah Integral Tak Wajar,” tambahnya.
Penelitian ini penting untuk dilakukan karena kajian profil hambatan kognitif dapat dijadikan pijakan dalam merancang pembelajaran yang bertujuan untuk meminimalkan hambatan kognitif tersebut.
Dari hasil temuan Dr Kartinah ada tiga hambatan kognitif yang dialami mahasiswa dalam menyelesaikan masalah Integral Tak Wajar adalah diantaraya, kecenderungan bergantung pada pengalaman yang mengecoh. Kedua, Kecenderungan membuat generalisasi dan ketiga obyek matematika menjadi hambatan dalam menyelesaikan masalah.
Sementara itu Rektor UPGRIS Dr Muhdi sangat bangga dan terima kasih kepada Dr Kartinah yang sukses dengan ujian disertasinya.
“Capaian ini merupakan salah satu bukti bahwa UPGRIS secara optimal menjaga serta terus meningkatkan kualitas para dosen. Masih banyak dosen yang saat ini juga masih melanjutkan kuliah doktor di dalam negeri serta luar negeri. Lulusnya doktor Kartinah menjadi semangat para rekan yang saat ini juga masih menyelesaikan proses belajar akademiknya,” ujar Muhdi. (shs)