Semarang, UP Radio – Sektor Pariwisata menjadi sector usaha yang paling diminati masyarakat hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya angka kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah dan berpotensi meningkatnya pendapatan dari bisnis pariwisata.
Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jawa Tengah Robertus Wahyu menyatakan saat ini kalangan pelaku usaha pariwisata pun terus melakukan perluasan jaringan dan pengembangan destinasi untuk meningkatkan angka kunjungan pariwisata di Jawa Tengah.
“ASPPI Jawa Tengah memiliki 2 Agenda Tahunan untuk mendatangkan wisatawan ke Jawa Tengah yaitu Jawa Tengah Travel Mart (JTTM) di setiap bulan April dan event Bursa Wisata Indonesia (BWI) yang diselenggarakan setiap bulan November,” ungkap Robert, di Semarang (12/10)
Bursa Wisata Indonesia (BWI) Rutin dilakukan sejak 2013 dan pelaksanaan BWI ke 4 diselenggarakan 7 November 2017 dengan mengangkat tema wisata yang berbeda setiap tahunnya.
“BWI ke 4 tahun ini menawarkan nuansa Wisata Petualangan dengan tema “Adventure Gayeng” yang lebih bernuansa wisata alam,” katanya.
Sejumlah Objek wisata petualangan baru di jawa tengah seperti Wisata air terjun Suralaya kecamatan Mayong Jepara menjadi salah satu Icon yang akan di pasarkan dalam BWI ke 4 yang berlangsung di Hotel & Convention Patra Semarang 7 November 2017.
Di jawa tengah, lanjut Robert, pihaknya mentargetkan transaksi hingga Rp1,5 Miliar yang diikuti oleh 140 seller dan dihadiri 280 buyers local maupun nasional.
Namun semakin maraknya destinasi wisata yang ditawarkan harus juga diimbangi dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para pengelola obyek pariwisata.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kretif bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) telah memberikan kesempatan, namun peminatnya belum banyak. Sampai dengan saat ini, masih ada 40 persen pelaku wisata atau tour leader sudah tersertifikasi.
“Di sejumlah obyek wisata dan desa wisata masih banyak SDM yang belum bersertifikat. Se Jateng, kemungkinan baru 40 persen saja,” ujar Robert.
Robertus menjelaskan, pihaknya akan mendorong pelaku wisata atau tour leader bisa mengantongi sertifikasi. Sehingga, pelayanan kepada wisatawan semakin maksimal. (shs)