Jakarta, UP Radio – Seiring berjalannya program Kuota Belajar bagi Siswa, Guru, dan Dosen yang dijalankan Kementerian Pendidikan gelombang pertama, saat ini Smartfren telah menyalurkan kuota belajar yang tersebar di seluruh wilayah operasional perusahaan.
Selain menyalurkan bantuan kuota belajar dari pemerintah, Smartfren juga mengadakan sejumlah inisiatif, antara lain memberi kartu perdana gratis untuk seluruh pelajar serta pengajar yang memerlukannya.
“Smartfren sangat mendukung program pemerintah untuk pembelajaran jarak jauh. Selain itu, sejak awal Smartfren juga selalu aktif mengadakan berbagai insiatif yang membantu kelancaran pendidikan di seluruh wilayah operasionalnya. Kami yakin jaringan telekomunikasi Smartfren yang sudah 100% 4G, akan sangat memudahkan pelajar dan tenaga pengajar bertatap muka, belajar, dan mengakses segala kebutuhan sekolah secara online,” ujar Deputy CEO Mobility Smartfren Sukaca Purwokardjono.
Bantuan tersebut, menurut Sukaca telah disaluran oleh pemerintah maupun inisiatif dari Smartfren, diharapkan membantu jalannya pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, seperti ketersediaan kuota belajar di tengah pandemi COVID-19.
Kepala Sekolah SDN Pakal I, Surabaya, Erna Prasetyowati yang mewakili penerimaan bantuan di sekolah tersebut, mengatakan bahwa salah satu tantangan terbesar bagi pelaksaan pembelajaran jarak jauh di wilayahnya adalah persoalan kuota internet dan ketersediaan smartphone. Untuk sejumlah kecil muridnya yang belum memiliki smartphone, guru akan datang ke rumah murid, membawa materi pelajaran yang dibutuhkan. Sementara itu kadang ada juga guru yang harus menunggu sampai malam, agar murid bisa meminjam koneksi internet di smartphone orang tua untuk upload tugas yang diberikan.
“Saya sangat bersyukur sekali setelah ada kebijakan pemerintah mengenai bantuan kuota belajar untuk murid dan guru yang harus di-input ke DAPODIK, sampai akhirnya ada Smartfren yang datang membantu kebutuhan siswa. Kebetulan sekali para guru disini juga banyak yang memakai Smartfren karena jaringan di sekitar sini stabil. Pembelajaran menjadi lebih mudah karena tiap siswa memiliki kuota untuk mengikuti pembelajaran daring, tidak ada kendala tidak punya kuota lagi,” terang Erna Prasatyowati.
Cerita serupa juga disampaikan oleh Isti Chomah Wati, Kepala Sekolah SMPN 1 Rembang, Jawa Tengah, yang mewakili penerimaan bantuan kartu perdana serta modem Smartfren mengatakan, “Bantuan sarana belajar online ini akan kami gunakan sebaik-baiknya untuk membantu anak-anak yang membutuhkan. Bantuan dari Smartfren membuka peluang untuk kelangsungan dan kelancaran belajar online di SMPN 1 Rembang, dan turut menjamin terlaksananya pendidikan yang mencerahkan masa depan bangsa. Kami juga berterima kasih atas bantuan sarana belajar yang diberikan untuk salah satu siswa kami, yang sampai beberapa waktu lalu masih datang ke SMPN 1 Rembang untuk hadir di kelas demi bisa mengikuti pelajaran. Sekarang dia juga bisa mengikuti kelas secara online seperti teman-temannya.”
Sementara itu Anasya Fazira, Siswi SMK Al Hasra di Depok, Jawa Barat, yang telah menerima kuota belajar tersebut mengatakan, “Saya sangat senang banget karena dapat kuota gratis dari pemerintah, sebesar 35GB. Sebelumnya saya harus menyisihkan uang saku untuk beli kuota, tapi sekarang karena dapat kuota gratis jadi bisa lebih lancar mengikuti pembelajaran jarak jauh. Terima kasih banget buat pemerintah dan juga Smartfren karena internetnya lancar dan stabil.”
SDN Pakal II Surabaya, SMPN 1 Rembang, dan SMK Al Hasra hanyalah tiga dari banyak sekolah yang saat ini telah memperoleh penyaluran bantuan kuota internet subsidi pemerintah serta kartu perdana Smartfren.
Bantuan kuota belajar dari pemerintah masih akan terus berlangsung, dan disalurkan dalam periode 4 bulan, yakni September – Desember 2020 untuk seluruh nomor prabayar maupun pasca bayar Smartfren sesuai ketentuan bantuan kuota internet yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, saat ini Smartfren masih terus menyelenggarakan berbagai inisiatif guna membantu menjaga kelancaran pembelajaran jarak jauh. (shs)