Semarang, UP Radio – Lembaga Pusat Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Universitas PGRI Semarang dan KKN LPPM telah menyelesaikan program KKN Tematik yang ditandai dengan penarikan peserta KKNT tanggal 17 September 2020.
Kegiatan KKNT merupakan implementasi dharma perguruan tinggi melalui kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, Ditjen Dikti Kemdikbud berkolaborasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), Kemendesa, Kemenkes, Kemendagri, BKKBN, FPT PRB, IMERI. Dana para steakholders.
Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan KKN UPGRIS Ulumuddin MPd mengatakan pelaksanaan KKNT yang dilaksanakan saat pandemi Covid-19, diikuti 1101 mahasiswa dari berbagai program studi yang ada di UPGRIS selama satu bulan (18 Agustus – 17 September 2020).
“1101 mahasiswa peserta KKNT dari berbagai program studi diantaranya Prodi Arsitektur, Informatika, Teknologi Pangan, Mesin, Sipil, PG Paud, PGSD, BK, PPKn, PJKR, PBSI, PBI, PBSD, Pend. Ekonomi, Pend. Matematika, Pend. Biologi, Pend. Fisika, Manajemen, Hukum,” ujar Arisul, disela acara penarikan peserta KKNT yang dilakukan secara streaming di GU UPGRIS (17/9).
Lanjut Arisul semua mahasiswa melaksanakan KKNT tersebar di 42 Kabupaten/kota di Indonesia,di 601 kecamatan dan 803 desa di tempat tinggal peserta.
“Bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL) KKNT telah banyak menghasilkan banyak inovasi dari para mahasiswa diantaranya pendidikan kesehatan Covid-19, ketahanan pangan, supporting kesehatan masyarakat berupa poster, video tutorial, implementasi kebiasaan adaptasi baru dan kewirausahaan ditengah pandemi,” tambah Arisul.
Sementara itu Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB yang juga Bidang Perencanaan dan Analisis Situasi Gugus Tugas Covid 19 Pusat Dr Udrech dalam keteranganya mengungkapkan, apa yang dilakukan oleh UPGRIS dengan melibatkan mahasiswa khususnya dalam penanggulangan Covid 19 melalui berbagai program membantu masyarakat dalam pencegahan Covid-19 dinilai sangat inspiratif.
“BNPB, Kemendagri, serta Kemendikbud mengapresiasi KKNT literasi dan numerasi UPGRIS merupakan upaya yang sangat luar biasa. Program KKNT UPGRIS sangat membanggakan bangsa hingga kami apresiasi,” kata Udrech.
Dikatakannya, apa yang sudah dilakukan UPGRIS dalam memotivasi dalam KKN ini merupakan usaha yang sangat mulia. Mahasiswa telah memberi manfaat kepada masyarakat lewat program selama KKN.
Dalam kunjungan KKN yang dilakukan di sejumlah lokasi didapatkan temuan program yang dapat dilanjutkan di tempat masing-masing.
Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Muhdi menjelaskan KKN Tematik merupakan upaya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud dalam penanganan Covid-19 melalui program relawan Covid-19 Nasional (Recon).
“KKN Tematik ini sebagai implementasi Tridharma perguruan tinggi melalui kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar di Universitas PGRI Semarang,” Kata Rektor Muhdi.
Pelaksanaan KKN Tematik merupakan program Ditjen Dikti Kemendikbud yang berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), Forum Pengurangan Resiko Bencana Perguruan Tinggi, Pemda dan dengan dukungan dari Perguruan Tinggi.
Banyak produk-produk yang telah mahasiswa ciptakan untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 diantaranya pembuatan handsanitizer, masker, poster kampanye pencegahan Covid-19, alat pencuci tangan otomatis.
“Terima kasih kepada mahasiswa KKN-T UPGRIS yang telah menyelesaikan tugas mulia dengan sukses. Tidak mudah untuk melaksanakan KKN selama pandemi Covid-19. Sehingga upaya serta kerja keras mahasiswa KKN UPGRIS kami sangat apresiasi dengan membanggakan. Terus mengabdi dan belajar” pungkas Muhdi. (shs)