Semarang, UP Radio – Meksiko melirik tiga objek wisata andalan Provinsi Jawa Tengah yaitu Dieng, Candi Borobudur, dan Karimunjawa. Oleh karenanya, bahan promo wisata tersebut akan dikemas atau diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol yang merupakan bahasa nasional Meksiko.
“Tempat wisata kita, Borobudur, Karimunjawa, Dieng, setidaknya tiga (objek wisata) yang saya paparkan. Saya nanti minta untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol. Enggak usah lama-lama. Kalau bisa minggu ini,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganajar Pranowo usai webinar dengan Duta Besar RI untuk Meksiko, Belize, Guatemala, dan El Salvador, Cheppy T Wartono, serta lainnya, di Semarang (8/9).
Menurut dia, usai bahan promosi diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol, pihaknya akan segera mengirimkan ke pihak kedutaaan Meksiko. Hal itu sebagai bentuk konkret Jateng dalam menjalin kerja sama dengan negara lain.
“Kita punya komitmen untuk bekerja sama dengan banyak negara. Khususnya hari ini dengan Meksiko,” beber Ganjar.
Dia menilai, duta besar Meksiko saat ini memang sedang mematangkan rencana kerja sama Indonesia-Meksiko untuk ditingkatkan. Karena potensinya besar namun realisasinya masih kecil. Oleh karena itu, Ganjar menambahkan, dari agenda semula sebatas kerja sama budaya, akan merambah ke sektor lain, seperti ekonomi dan lainnya.
Ada beberapa usulan kerja sama yang mengemuka dalam pertemuan virtual itu. Seperti kerja sama perguruan tinggi, seni budaya, even, jualan handycraft, dan sebagainya. Termasuk, dalam beberapa investasi, agar kerja sama ke depan bisa lebih baik.
Diakui, jarak Indonesia dan Meksiko memang amat jauh. Tapi bila hal itu disiasati dengan cara tepat, akan membuka peluang yang lebih besar. Contohnya, membuat pasar Indonesia di Meksiko. Tentu itu bukan pasar even tahunan (annual), tapi jualan dengan kios yang dimiliki sendiri setiap saat.
“Pak Cheppy (Duta Besar Meksiko) pernah menyampaikan beberapa produk kita diminati di sana,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Biro Pemerintahan Otonomi Daerah dan Kerja Sama Setda Provinsi Jawa Tengah Masrofi mengatakan, pihaknya akan segera menerjemahkan bahan promosi wisata andalan yaitu Borobudur, Karimunjawa, dan Dieng dalam bahasa Spanyol. Hal itu akan dilakukan dalam minggu ini, yang mana di dalamnya terdapat film pendek, dengan kemasan berbahasa Spanyol.
“Dampaknya diharapkan wisatawan-wisatawan tidak hanya ke Bali, tapi juga ke Borobudur, Karimunjawa, Dieng,” kata Masrofi.
Ditambahkan, sejauh ini bahasa yang diterapkan dalam promosi masih sebatas bahasa Inggris dan Indonesia. Dia menilai sejauh ini potensi wisata dari Meksiko ke Jawa Tengah masih terbuka lebar. Seperti, adanya wisatawan Meksiko yang berkunjung ke Candi Borobudur, di mana pada 2017 tercatat 729 orang wisatawan, 2018 ada 351 orang, 2019 ada 588 orang, dan 2020 ini dari Januari-Juli 100 orang.
“Karena pandemi (2020) terpengaruh. Harusnya bisa sekitar 500 orang -700 orang dari Meksiko. Kemungkinan kalau kita gencar promosi wisata, film pendek, video pendek, akan bertambah (wisatawan),” pungkas Masrofi. (hum)