Magelang, UP Radio – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY dan Bank Jateng giat melaksanakan upaya pemulihan ekonomi di Jawa Tengah khususnya di daerah wisata Borobudur.
Pemulihan ekonomi masyarakat tersebut dilaksanakan menggunakan program “Ketahanan Pangan Bank Jateng” yang melibatkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Universitas Tidar Magelang.
Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Aman Santosa menyatakan Tim TPAKD Jateng membentuk komunitas petani hidroponik dan memberikan bantuan berupa peralatan pertanian hidroponik bagi calon petani, serta melakukan kegiatan capacity building tentang tata cara bertani hidroponik dan pengelolaan keuangan UMKM terutama di era pandemi ini.
“Tidak hanya menggerakkan petani hidroponik, Bank Jateng juga membiayai UMKM yang bergerak di bidang makanan tradisional di sekitar Borobudur yang selanjutnya akan diberikan pelatihan packaging, photografi produk, beserta pelatihan pemasaran melalui marketplace yang dimiliki oleh Bank Jateng yaitu BiMart,” tutur Aman Santosa.
Aman Santosa sangat mengapresiasi Bank Jateng serta pihak-pihak yang terlibat memberikan bantuan melalui program Ketahanan Pangan Bank Jateng ini.
“Kegiatan tersebut selaras dengan tujuan dan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jawa Tengah untuk pengembangan dan pendampingan UMKM serta peningkatan inklusi keuangan bagi para petani hidroponik. Terlebih ditengah pandemi Covid-19, Perbankan tidak hanya sebagai solusi permodalan, namun juga diharapkan mampu menjadi penggerak sektor riil,” tambahnya.
Berdasarkan data OJK di bulan Juni, terang Aman, perbankan di Jawa Tengah mengalami pertumbuhan sebesar 3,26% secara yoy dengan penyaluran kredit UMKM mencapai sebesar Rp140.860 miliar atau 43,35% dari total kredit dan tumbuh sebesar 4,14% secara yoy.
Dukungan pemerintah terhadap program pemulihan ekonomi nasional khusunya penempatan uang negara pada Bank Umum, berdasarkan laporan realisasi per tanggal 26 Agustus 2020 Bank Jateng telah menyalurkan kredit Penempatan Uang Negara yang telah mencapai nominal Rp501,26 miliar kepada 3.827 debitur.
Aman berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara kontinyu dan bahkan dapat diikuti oleh industri jasa keuangan lainnya.
“Selain bisa memberi manfaat secara langsung dan dirasakan oleh masyarakat, pemberian bantuan dan pendampingan ini kedepannya diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk dapat mengembangkan usahanya secara mandiri dan efisien,” pungkas Aman. (shs)