Semarang, UP Radio – Pemerintah pusat mencairkan bantuan pendidikan bagi warga kurang mampu di Kota Semarang. Sebanyak kurang lebih 30 ribu siswa SD, SMP dan SMA kurang mampu akan mendapatkan dana melalui Program Indonesia Pintar (PIP).
Hal tersebut dikemukakan oleh anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, Agustina Wilujeng Pramestuti saat berkunjung ke Kota Semarang. Menyambut diterimanya bantuan tersebut, Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi bersyukur Kota Semarang tahun ini mendapatkan alokasi bantuan program Presiden Joko Widodo dengan jumlah yang jauh meningkat dibandingkan tahun lalu.
“Program Indonesia Pintar tahun lalu kita dapat sedikit, Alhamdulillah tahun ini kita ada sedulur Kota Semarang yang menjadi Ketua Komisi X DPR RI yaitu Bu Agustin, setelah melalui komunikasi total 30 ribu diberikan untuk Kota Semarang,” terang wali kota yang akrab disapa Hendi.
Lebih lanjut Hendi menjelaskan, dari 30 ribu alokasi bantuan tersebut, pada tahap 1 akan diberikan kepada 15 ribu siswa SD dan SMP yang diberikan pada Senin (31/8) kemarin, disusul Jumat (4/9) 5 ribu bantuan disalurkan kepada siswa SMA dan SMK. Kemudian 10 ribu bantuan akan diberikan pada tahap 2.
“Hari ini 15 ribu yang diberikan untuk siswa SD dan SMP, kemudian 5 ribu untuk siswa SMA yang rencananya diberikan pada hari Jumat. Dan menyusul 10 ribu diberikan kepada siswa tidak mampu,” lanjut Hendi.
Bantuan Program Indonesia Pintar diberikan dalam bentuk dana masing-masing sebesar 450.000 untuk siswa SD, 750.000 untuk siswa SMP, dan 1 juta rupiah bagi siswa SMA/SMK per tahun.
Lebih lanjut Hendi menyampaikan jika program ini sangat bermanfaat di masa pandemi Covid-19, karena bisa digunakan untuk membeli kuota ataupun keperluan pembelajaran lainnya.
“Bantuan ini sangat bermanfaat, karena dampak pandemi Covid yang dirasakan oleh siswa dan guru, apalagi sekarang ini pembelajaran lewat daring. Jadi bantuan ini nantinya bisa dipergunakan untuk membeli kuota, meskipun kuota telah disiapkan Pemerintah kota nanun masih ada kebutuhan lain selama masa pandemi,” pungkas Hendi.
Sementara itu Agustin Wilujeng Pramestuti menambahkan jika tahap 1 diberikan kepada 20.000 penerima, tahap 2 sudah masuk proses input ada 10.000. “Menurut jadwal, tahap ke-2 selesai proses inputting pada tanggal 5 September dan akan dicairkan pada pertengahan bulan Oktober 2020,” terang Agustin.
Pihaknya berharap, melalui Program Indonesia Pintar ini bisa membantu siswa yang kurang mampu dalam proses belajar mengajar di tengah pandemi.
“Harapannya, Program Indonesia Pintar ini membantu siswa yang kurang mampu. Apalagi sekarang ini dalam kondisi pandemi Covid yang luar biasa, banyak orang tua yang kehilangan penghasilan. Mudah-mudahan dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar,” pungkas Agustin. (ksm)