Semarang, UP Radio – Dimasa Pandemi, Kemdikbud mengeluarkan aturan pelaksanaan pembelajaran dari rumah (BDR) atau daring.
Pada mata pelajaran teori, BDR bisa dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik (HP, laptop, handy talky, dll). Berbagai aplikasi video conference sebagai pengganti pembelajaran tatap muka juga telah tersedia diantaranya menggunakan aplikasi zoom, Google Meet dan blue big butoon.
“Namun, untuk mata pelajaran yang ada praktikumnya, salah satunya fisika, sistem tersebut akan menemui kendala karena peralatan praktikum berada di sekolah,” ujar ketua MGMP Fisika SMA Provinsi Jawa Tengah Suyanto, saat menjadi narasumber webinar yang bertema “Solusi Praktikum Dimasa Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan Progdi Pendidikan Fisika Universitas PGRI Semarang (10/8).
Menurut Suyanto, untuk membantu mencari solusi permasalahan praktikum diantaranya memanfaatkan aplikasi tracker video analysis and modelling untuk praktikum gerak parabola dan gerak jatuh bebas.
“Aplikasi ini mampu menganalisis dan memodelkan fenomena gerak dan optik, bersifat tak berbayar (free), dan dikembangkan oleh Open Source Physics (OSP),” katanya.
Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat, terbukti dari jumlah peserta yang mengikuti webinar yaitu 410 peserta dari seluruh Indonesia yang terdiri dari guru SMA, guru SMP, dosen, mahasiswa S1, mahasiswa S2, dan dinas pendidikan.
Sementara itu kepala laboratorium Program Studi Pendidikan Fisika Universitas PGRI Semarang Wawan Kurniawan memaparkan aplikasi simulasi ayunan sederhana untuk praktikum ayunan sederhana menentukan besarnya percepatan gravitasi.
Data yang diperoleh dari aplikasi ini bisa disimpan ke dalam excel untuk mempermudah siswa melakukan analisa. “Aplikasi ini merupakan produk buatan Laboratorium Prodi Pendidikan Fisika UPGRIS dan dibagikan secara free,” ujar Wawan.
Sensor produk Laboratorium Prodi Pendidikan Fisika ini mendeteksi gerak suatu benda yang didesain untuk praktikum GLB dan GLBB, menganalisa grafik hubungan antara besaran jarak terhadap waktu, kecepatan terhadap waktu dan percepatan terhadap waktu.
“Selanjutnya data tersebut dapat disimpan ke dalam excel untuk mempermudah siswa menganalisa data,” tambahnya.
Kedepannya, Laboratorium Prodi Pendidikan Fisika juga berencana mengembangkan aplikasi lain untuk praktikum kelistrikan, kemagnetan, dan optik, sehingga praktikum dimasa pandemi ini tetap dapat berjalan dari rumah masing-masing.
“Saat ini laboratorium Pendidikan Fisika UPGRIS juga telah berhasil membuat robot line follower, robot pengikut warna, robot balancing, robot wall follower (pengikut dinding), hand sanitizer otomatis, dan remote control RC,” pungkas Wawan. (shs)