Semarang, UP Radio – Berbagai sektor di Kota Semarang terdampak Covid-19. Salah satunya kondisi ekonomi. Wali kota Semarang Hendar Prihadi mendorong para Pedagang Kaki Lima atau PKL di kota Semarang untuk kembali ‘merangkak’ naik.
Pihaknya meyakinkan meskipun jumlah positif Covid-19 di Kota Semarang per Selasa (21/7) kemarin berada di angka 659, namun tingkat kesembuhan juga semakin tinggi yakni mencapai 1.650 orang.
Di depan warga Kelurahan Jomblang beberapa waktu lalu, wali kota yang akrab disapa Hendi mengemukakan bahwa setelah terpuruknya berbagai sektor dalam empat bulan terakhir, mau tidak mau saat ini semua orang harus bergerak baik untuk dirinya, keluarganya, dan lingkungannya.
“Kalau kelamaan di rumah tentu lama-kelamaan akan berat baik untuk kita dan lingkungan kita. Di rumah saja memang aman, tapi otomatis kita kehilangan pendapatan khususnya bagi yang berwirausaha,” ujarnya.
Hendi menjelaskan jika upaya yang ditempuh pihaknya dengan memberlakukan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) hingga jilid V selama pandemik ini pun bisa dibilang sebagai jalan tengah dalam upaya penanganan dampak Covid-19 di sektor kesehatan dan perekonomian. Di dalam PKM tersebut, pihaknya tetap membatasi aktivitas masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan, namun tetap menghidupkan kegiatan ekonomi kota.
“Orang ingin sehat mutlak, ingin tidak tertular pun mutlak. Tetapi jangan sampai karena ketakutan kita tidak bisa kerja, tidak bisa makan, akhirnya sakit dan bahkan meninggal. Untuk itu mari mulai bergerak dan Saya mempersilahkan masyarakat untuk kembali beraktifitas, kembali berjualan namun SOP kesehatan wajib hukumnya harus tetap dijalankan dengan tertib,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hendi tetap mengingatkan bahwa Covid-19 merupakan virus yang harus diwaspadai, mengingat angka meninggal Covid berada di angka 259.
“Mari kita jaga diri sendiri dengan memutus rantai penyebaran. Ubah perilaku hidup kita. Kerja boleh, berjualan boleh namun SOP kesehatan wajib dijalankan. Keluar rumah ketika ada sesuatu yang urgent pun boleh tetapi jangan lupa memakai masker, di luar pun jangan berkerumun. Kalau SOP dijalankan, jualan juga laris, harapannya masyarakat tetap sehat,” pungkasnya. (ksm)