Semarang, UP Radio – Kendati segment property klas menengah keatas dinilai paling stabil dan tidk terimbas kondisi makro ekonomi global namun setelah mampu bertahan, kini mengalami penurunan setelah dalam penyelenggaraan Property Expo Semarang ke 7.
“Hasil penjualan Property Expo Semarang (13 – 24 Sepetember) turun hingga 50 persen dibanding transaksi sebelumnya yang 56 unit,” kata Wakil Ketua Panitia Wibowo Tedjosukmono di Semarang (25/9).
Menurut Wibowo penjualan Property Expo Semarang ke 7 hanya mampu membukukan penjualan 29 unit properti dari target yang diharapkan 70 unit rumah yang menyasar kalangan masyarakat menengah ke atas dengan menghadirkan properti perumahan dengan rentang harga mulai Rp500 juta hingga Rp1 miliar.
Daya beli masyarakat menengah ke atas saat ini dinilai tidak stabil, mengingat tidak ada event apapun yang dirasa dapat dijadikan alasan untuk menunda pembelian namun penjualan justru menurun.
“tren penjualan tahun sebelumnya bulan juli hingga November selalu meningkat Karena tidak ada event khusus sehingga konsumen tidak perlu menunda pembelian rumah, Bahkan sejumlah bank sudah menurunkan suku bunga KPR nya,” ungkapnya.
Sejumlah Bank yang telah memiliki kontrak kerjasama dengan pengembang bahkan saat ini telah menawarkan KPR dengan sukubunga yang relative rendah hingga mencapai 6,75 persen fix rate 1 tahun atau 7,5 persen fix rate hingga 3 tahun. Suku bunga KPR tersebut jauh dibawah suku bunga KPR konvesional yang masih berkisar 9,5 sampai 10,5 persen.
Meski demikian, Wibowo mengaku belum bisa memastikan penyebab rendahnya daya beli masyarakat menengah ke atas terhadap properti, sebab semua indikator pendukung juga tidak mengalami perubahan. Gelaran Property Semarang Expo berlangsung pada 13-24 September 2017 diikuti sebanyak 12 pengembang perumahan, seperti Citra Sun Garden, Graha Padma, Kini Jaya Indah, serta pengembang apartemen, yakni Candiland Apartment.
“Guna meningkatkan penjualan ditengah lesunya pasar property ini, selain strategi penjualan melalui pameran, pengembang juga memberikan penawaran bonus pembelian dan meningkatkan promosi serta belum berencana untuk menaikkan harga,” tutup Wibowo. (shs)