Kanwil DJP Jateng I Gelar Pajak Bertutur dan Festival Pajak 2020

Semarang, UP Radio – Inklusi kesadaran pajak adalah upaya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang membidangi pendidikan untuk meningkatkan kesadaran pajak peserta didik, guru dan dosen yang dilakukan melalui integrasi materi kesadaran pajak dalam kurikulum, pembelajaran dan perbukuan.

DJP ingin mendidik generasi muda agar menjadi calon pelaku ekonomi masa depan mempunyai kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Generasi mendatang harus memiliki budaya dan karakter berwawasan kebangsaan, cinta tanah air, bela negara termasuk kesadaran membayar pajak,” kata kepala Kanwil DJP Jawa Tengah I, Suparno.

Advertisement

Menurut Suparno, salah satu contoh strategi penerapan inklusi kesadaran pajak dalam pendidikan adalah Pajak bertutur untuk edukasi perpajakan yang diselenggarakan tiap tahun secara serentak oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada siswa SD, SMP dan SMA/SMK.

Dimasa pandemi ini, lanjut Kakanwil, kegiatan pajak bertutur diadakan secara daring melalui aplikasi zoom dan live youtube, Rabu, (15/7/2020).

Pajak Bertutur dan Festival Pajak 2020 kali ini, Kanwil DJP Jawa Tengah I dan KPP Pratama bekerja sama dengan Tax Center Politeknik Negeri (Polines) Semarang mengangkat tema “Generasi Emas Cerdas dan Sadar Pajak: Bangkit Bersama Pajak dengan Gotong Royong”.

Sementara itu Direktur Politenik Negeri Semarang, Ir. Supriyadi MT juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat berperan dalam menanamkan kesadaran pajak kepada para generasi muda.

“Polines sebagai lembaga pendidikan telah menyisipkan materi kesadaran pajak dalam proses belajar mengajar,” ujar Supriyadi.

Sejalan dengan tema yang diusung, pajak bertutur menghadirkan dr. Ivan Putrantyo yang tengah menjalankan study di kota London Inggris untuk membahas peran penting pajak bagi sebuah negara.

“Pajak adalah salah satu instrument penting dalam suatu negara. Pajak memberi kesempatan kepada seluruh warga Negara Indonesia untuk mendapat akses pendidikan secara global,” papar Ivan.

Diceritakannya, Beasiswa LPDP yang ia terima saat ini merupakan salah satu bentuk manfaat pajak, bahkan penanganan untuk semua pasien covid-19 pun menggunakan dana pemerintah yang sebagian besar juga berasal dari pajak.

Selain menggelar dialog Kanwil Pajak juga mengajak pelajar SMA/SMK sederajat untuk belajar tentang pajak dengan mengikuti lomba orasi pajak dengan topik “Peningkatan Kesadaran Pajak Generasi Milenial di Era Revolusi Industri 4.0”. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement