Semarang, UP Radio – Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas PGRI Semarang dimasa pandemi kembali menggelar Panggung Daring (Paring) #2.
Ketua Program Studi S-2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pascasarjana UPGRIS Dr Harjito mengungkapkan Paring #2 dengan tajuk “UPGRIS Peduli dan Berinovasi” merupakan program Seminar Daring (Sering) yang merupakan lanjutan dari penyelenggaraan Paring #1.
“Kebanyakan penampil dalam Paring #2 merupakan penonton pada Paring #1. Jadi tidak menutup kemungkinan pada Paring selanjutnya akan didapati para penampil dari penonton yang menyaksikan pada kesempatan ini,” ujar Harjito, dalam wawancara melalui pesan singkat seusai acara, Minggu (12/7).
Harjito mengatakan, pada saat masa pandemi ini, pihaknya masih terus berusaha memberikan ruang apresiasi yang terbuka bagi masyarakat luas.
Berbagai penampilan dihadirkan ke hadapan penonton dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan didapati salah seorang penampil berasal dari Brussel Belgia.
Penampilan pada Paring #2 di antaranya pembacaan puisi dari Erwan Rachmat (Alumni PBSI UPGRIS, Kepala SMP N 10 Semarang), pembacaan cerpen dari Sutji Harijanti (guru dan dosen Bahasa Indonesia), pembacaan gegutitan dari Dyah Nugrahani, dosen PBI UPGRIS), pembacaan puisi dari Naning Scheid (penulis, tinggal di Belgia), penampilan tari Jawa dari Hati Nurjanah Retna Utami (alumni PBSD UPGRIS), pembacaan puisi dari Anny Handayani MPd (guru SMP N 12, Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kota Semarang), dan penampilan lantunan tembang Jawa dari Sitra Setya Nurlita (guru SD Mandiri School Batam).
Ditambahkan Harjito, setiap bulan Magister PBSI UPGRIS tetap berupaya menyelenggarakan kegiatan dalam jaringan (daring), baik seminar daring maupun panggung daring.
Rencananya, pada 29 Juli 2020 nanti, kami akan menyelenggarakan seminar daring (sering) #3 dengan mengusung bahasan mengenai Silang Pandang Terhadap Perempuan Jawa dan Banjar.
“Dalam penyelenggaraan acara ini, i Program Magister PBSI UPGRIS akan bekerja sama dengan Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Lambung Mangkurat,” Pungkas Harjito. (shs)