Proses Pembelajaran di UPGRIS Mampu Mengantar Raih Kesuksesan

Semarang, UP Radio – Bagi sebuah Almamater, kesuksesan seorang alumni selepas lulus kuliah, selalu menjadi kabar yang menggembirakan.

Seperti halnya Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas PGRI Semarang yang turut berbangga kepada setiap alumninya.

Kebahagiaan itu diimplementasikan dengan diundangnya beberapa alumni dalam Webinar Inspirasi Alumni PBSI UPGRIS #2 dengan tajuk “Raih Prestasi pada Era Revolusi Industri 4.0 Society 5.0 Bersama S-1 PBSI UPGRIS”.

Advertisement

Ratusan peserta yang terdiri dari alumni, siswa, mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat umum dari berbagai daerah memenuhi aplikasi zoom saat barlangsungnya webinar.

Pembicara dalam webinar kali ini di menghadirkan alumni yang telah menjadi Guru SMA N 2 Batang Nurhayin Fathulhasan, Sriani Uswatul Khoiriyah S.Pd. M.Pd. (Presenter TVRI Jateng), dan Dwi Ganjar S.Pd.

“Tentu segala profil lulusan yang kami siapkan dalam program studi PBSI menjadi Kali ini kami menghadirkan tiga alumni PBSI dari tiga profesi, yakni pengajar, penyiar, dan sekretaris pemerintah desa. Ketiganya merupakan alumni yang membanggakan, aktif di kelas dan berorganisasi saat menjalani proses perkuliahan.” tutur Kaprodi S-1 PBSI UPGRIS, Eva Ardiana Indrarian melalui pesan singkat seusai acara.

Ditambahkannya, kegiatan webinar ini akan diselenggarakan kembali pada waktu yang akan datang, mengingat begitu banyaknya alumni-alumni yang telah suskses. “Tentu mereka akan menjadi motivasi tersendiri bagi adik-adik mahasiswa agar menjadikan mereka sukses pula,” katanya.

Selain itu, testimoni kesuksesan ini juga akan berdampak baik bagi siswa lulusan SMA dan semakin memantapkan mereka untuk memilih PBSI UPGRIS yang terbukti mampu bersaing dan berprestasi dalam dunia kerja.

Sementara itu Nurhayin Fathulhasan yang kini telah menjadi guru muda menyampaikan bahwa selama menjalankan proses pembelajaran di bangku kuliah telah membentuk dirinya menjadi guru muda yang inovatif kepada peserta didiknya.

Hal ini pula yang kini harus dilakukannya pada proses belajar dimasa pandemi dimana setiap warga negara harus mentaati aturan pemerintah, mematuhi protokol kesehatan.

“Dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya. Dalam hal ini, pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media dalam jaringan (online). Siswa kita sangat dekat dengan internet. Mereka sangat tertarik dengan internet.” Tutur Nurhayin Fathulhasan.

Nurhayin mengaku, pada masa sekarang seorang guru harus selalu berupaya untuk menggunakan media yang inovatif.

Pada sesempatan kedua, Sriani Uswatul Khoiriyah, atau yang dikenal akrab dengan nama irin Riany mengisahkan pengalamannya sebagai penyiar milenial.

Irin menyatakan jika keikutsertaanya dalam organisasi kemahasiswaan ikut berperan positif dalam membentuk karakternya.

“Organisasi itu membantu kecakapan kita. Termasuk mental kita dalam berbicara di hadapan khalayak. Tentu juga presenter dituntut untuk belajar berbagai bidang, serta menyerap berbagai informasi yang berkembang saat ini.” tutur Irin.

Lanjut Irin, kiat sukses menjadi presenter milenial sangat dipengaruhi cara beradaptasi dengan perubahan, memantabkan keterampilan, memperluas jaringan yang selalu dilakukan dengan baik dan tetap menampilkan ciri khas diri sendiri.

Seperti halnya dua pembicara lainnya, Dwi Ganjar juga menyampaikan pengalamannya dalam menggapai kesuksesan di dunia kerja.

“Kegigihan, keuletan, kejujuran dan bekerja keras, merupakan komitmen dalam mengejar kesuksesan yang kita inginkan. Tentu juga diimbangi doa yang kuat.” tutur Dwi Ganjar yang tetap aktif di berbagai organisasi hingga saat ini. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement